Satelit Telkom-3 Diproyeksi Jatuh ke Bumi Setelah 16 Tahun
Hide Ads

Satelit Telkom-3 Diproyeksi Jatuh ke Bumi Setelah 16 Tahun

- detikInet
Kamis, 09 Agu 2012 14:54 WIB
Ilustrasi (nasaspaceflight)
Jakarta - Satelit Telkom-3 yang diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan, pada 6 Agustus lalu masih belum jelas nasibnya. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memperkirakan, jika masih belum dapat dikendalikan, satelit senilai Rp 1,8 triliun itu akan jatuh ke bumi dalam waktu lebih dari 16 tahun.

Satelit Telkom-3 yang sebelumnya diberitakan hilang karena roket pengorbitnya (upper stage) Breeze-M tidak berfungsi sempurna kendati roket pendorongnya Proton-M berfungsi dengan baik.

Lapan pun menduga bahwa roket pengorbit tersebut masih memuat satelit Telkom 3 dan Express-MD2 alias belum dilakukan separasi.
 
Berdasarkan pengamatan, saat ini benda yang diduga Breeze-M dan dua satelit yang dimuatnya berada di ketinggian 266 hingga 5.013 km dengan kemiringan orbit 51 derajat.
 

 
Ilustrasi rencana peluncuran satelit Telkom 3 memakai roket pendorong Proton-M. Kegagalan terjadi di fase ke-5. Rencana separasi satelit dari roket pengorbit di fase ke-7 dan 8. Sumber: http://en.ria.ru.
 
 
"Jika benda ini tidak dapat dikendalikan lagi sehingga mengalami peluruhan orbit secara alami maka diperkirakan benda tersebut akan jatuh ke Bumi dalam waktu lebih dari 16 tahun," tulis penjelasan Lapan di situsnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Keterangan: Orbit Object A yang diduga sebagai roket pengorbit satelit Telkom 3 dan Express-MD2 dibandingkan dengan orbit satelit Telkom 2 yang berada di geostasioner. Ilustrasi oleh Celestia.

 
Seperti diberitakan, satelit Telkom-3 bersama satelit Ekspress-MD2 yang menumpang roket milik pemerintah Rusia Proton-M, dikabarkan oleh situs Nasa Space Flight telah hilang setelah beberapa jam meluncur menuju slot orbitnya karena gagal dalam tahapan Briz-M.

Briz-M merupakan tahapan pelepasan tangki bahan bakar diikuti relokasi instrument pengarahan dari komando pusat dalam rangka menghindari goncangan ketika tangki tambahan propellant dilepas.

Menurut Russian Space Agency Roscosmos, pihaknya belum bisa memastikan jika kedua satelit tidak masuk orbit walau ada masalah dengan salah satu Briz-M.

Sementara media Rusia, RIA Novosti, menilai jika kedua satelit tersebut kemungkinan besar telah hilang. Hal ini berkaca pada pengalaman kegagalan Briz-M sebelumnya. Dimana hal serupa juga pernah terjadi pada satelit Ekspress-AM4, tahun lalu.

Pihak Telkom pun masih harap-harap cemas menanti kepastian kabar soal Satelit Telkom-3 yang gagal mengorbit tersebut.

"Kami telah mendapat informasi tentang kegagalan peluncuran Satelit Telkom-3 yang disebabkan oleh tidak berfungsinya roket Breeze-M dengan sempurna," ungkap Head Of Corporate Communication and Affair Telkom Slamet Riyadi saat dihubungi detikINET.

"Saat ini kami sedang menunggu konfirmasi resmi dari pihak ISS Reshetnev Rusia. Ini harus clear benar," pungkasnya.


(ash/fyk)

Berita Terkait