Ransomware LunaLock Ancam Jual Data ke Perusahaan AI
Hide Ads

Ransomware LunaLock Ancam Jual Data ke Perusahaan AI

Anggoro Suryo - detikInet
Senin, 08 Sep 2025 09:16 WIB
Hacker Breaks into Government Data Servers and Infects Their System with a Virus
Foto: Getty Images/Witthaya Prasongsin
Jakarta -

Kelompok kriminal siber kini mulai memainkan taktik baru dalam serangan ransomware. Tak hanya mengunci data dan menuntut tebusan, mereka kini juga mengancam akan menjual hasil curian ke perusahaan AI untuk melatih model kecerdasan buatan.

Kasus terbaru menimpa Artists&Clients, sebuah platform yang mempertemukan seniman dengan klien untuk mengerjakan komisi karya seni. Situs ini diretas oleh kelompok ransomware LunaLock sekitar 30 Agustus lalu.

Pada halaman depannya, peretas meninggalkan pesan bahwa seluruh file telah dienkripsi. Mereka menuntut pembayaran tebusan dalam bentuk Bitcoin atau Monero senilai minimal USD 50 ribu (sekitar Rp 730 juta). Bila syarat dipenuhi, mereka berjanji akan menghapus data curian dan membuka kembali akses file.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun jika tidak, konsekuensinya cukup serius. Data akan dipublikasikan, termasuk informasi pribadi pengguna yang berpotensi menyalahi aturan privasi seperti GDPR di Uni Eropa. Tak berhenti di situ, LunaLock juga mengklaim akan menjual karya seni yang tersimpan di server Artists&Clients ke perusahaan AI untuk dijadikan bahan pelatihan model kecerdasan buatan.

ADVERTISEMENT

Ancaman ini dinilai mengkhawatirkan karena Artists&Clients secara eksplisit menolak keterlibatan AI di platformnya. Dengan demikian, banyak kreator di sana kemungkinan besar menolak keras bila karya mereka digunakan tanpa izin.

Menurut peneliti keamanan siber Tammy Harper, ini pertama kalinya ada kelompok ransomware secara eksplisit menggunakan ancaman AI training untuk memeras korban.

Menurutnya, meski peretas tak menjelaskan cara penjualan dilakukan, kemungkinan besar mereka cukup membuka akses database agar bisa diambil oleh crawler otomatis milik perusahaan AI.

Hingga kini, situs Artists&Clients masih offline. Para pengguna pun resah karena peretas berpotensi memiliki akses ke ilustrasi, pesan klien, hingga data pembayaran. Pihak Artists&Clients sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden ini.

Bagi komunitas kreator digital, ancaman LunaLock ini bisa jadi strategi menekan yang efektif. Banyak seniman memang menentang keras karya mereka digunakan untuk melatih AI tanpa kompensasi maupun izin.

Kasus ini sekaligus menandai babak baru dalam evolusi ransomware: dari sekadar ancaman kebocoran data, kini berkembang ke isu sensitif seputar etika penggunaan AI.




(asj/rns)
Berita Terkait