Meta Ingatkan Bahaya Penipu yang Menyamar Jadi Selebriti
Hide Ads

Meta Ingatkan Bahaya Penipu yang Menyamar Jadi Selebriti

Virgina Maulita Putri - detikInet
Jumat, 14 Feb 2025 19:15 WIB
Ilustrasi scam
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Menjelang Hari Valentine, Meta memperingatkan pengguna untuk berhati-hati saat didekati orang tidak dikenal di Facebook dan Instagram. Bukannya mendapat teman atau pasangan baru, pengguna malah terancam menjadi korban romance scam.

Romance scam alias penipuan berbasis asmara sebenarnya bukan hal yang baru. Namun pelaku penipuan ini sangat gigih dalam mencari korban dan memanfaatkan teknologi baru untuk mengelabui korban.

Meta mengatakan sepanjang tahun 2025 mereka sudah menghapus lebih dari 116.000 akun dan halaman di Facebook dan Instagram yang terkait dengan romance scam. Tahun lalu, mereka menghapus lebih dari 408.000 akun sejenis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laporan Meta, akun penipu ini banya yang berasal dari negara di Afrika Barat. Penipu biasanya berpura-pura sebagai selebriti terkenal atau anggota militer Amerika Serikat.

Dalam kedua kasus tersebur, penipu akan mengaku sedang mencari cinta dan akan memulai percakapan dengan pengguna via Facebook, Instagram, WhatsApp, dan platform berkirim pesan lainnya. Akhirnya, penipu akan meminta korban mengirimkan gift card, kripto, atau jenis pembayaran lainnya.

ADVERTISEMENT

Meta sudah mengambil sejumlah langkah untuk melawan penipuan seperti ini. Perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg itu tahun lalu mengatakan akan menghadirkan teknologi pengenal wajah untuk mengatasi kasus pemalsuan identitas selebriti.

Meta juga bekerjasama dengan perusahaan lainnya untuk menindak kelompok penipu yang terorganisir. Namun, Director of Threat Disruption Meta David Agranovich mengatakan penipu terus berevolusi.

Salah satu bentuk evolusinya adalah dengan memanfaatkan teknologi baru seperti AI. Peneliti keamanan AI memudahkan penipu untuk menggunakan identitas palsu yang meyakinkan.

"Dalam tiga atau empat bulan terakhir, ada beberapa tools berbeda yang dirilis secara gratis, mudah diakses, mudah digunakan, dan memungkinkan penipu mengubah wajah mereka secara dinamis dalam panggilan video," kata CEO SocialProof Security Rachel Tobac, seperti dikutip dari Engadget, Jumat (14/2/2025).

"Mereka juga dapat menggunakan bot deepfake yang memungkinkan pembuatan persona, melakukan panggilan telepon, menggunakan kloningan suara dan tidak perlu melibatkan manusia," sambungnya.




(vmp/vmp)