Dituding Jadi Peretas, India Ngambek ke Apple
Hide Ads

Dituding Jadi Peretas, India Ngambek ke Apple

Anggoro Suryo - detikInet
Jumat, 29 Des 2023 14:40 WIB
ASEAN-India Summit ke-20 yang merupakan rangkaian KTT ASEAN berlangsung di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (7/9/2023). Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi memuji kecakapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam memimpin ASEAN.
PM India Narendra Modi. Foto: Media Center KTT ASEAN 2023/M Agung Rajasa
Jakarta -

Pemerintah India langsung bertindak setelah Apple mengeluarkan peringatan terhadap sejumlah jurnalis asal India dan politisi partai oposisi terkait percobaan peretasan ke iPhone mereka.

Dalam peringatan tersebut, Apple menyebut percobaan peretasan itu kemungkinan dilakukan oleh hacker dari pemerintah India. Pemerintah tak tinggal diam dan langsung bertindak.

Tindakan yang diambil oleh pemerintahan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi itu adalah menginvestigasi Apple. Ya, algoritma ancaman serangan siber yang dipakai Apple dipertanyakan dan dianggap rusak, sehingga Pemerintah India langsung melancarkan investigasi terhadap keamanan di perangkat Apple.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut tiga sumber yang dikutip Washington Post, pejabat senior di pemerintahan Modi langsung memanggil perwakilan Apple. Mereka diminta untuk mengurangi dampak politis dari peringatan yang dikirimkan oleh Apple.

Pemerintah India juga memanggil ahli keamanan Apple dari luar India untuk bertemu perwakilan pemerintah India di New Delhi. Apple diminta untuk memberikan penjelasan alternatif atas peringatan ke penggunanya itu.

ADVERTISEMENT

"Mereka (pemerintah India) benar-benar marah," kata seorang sumber yang tak disebutkan namanya, dikutip detikINET dari Washington Post, Jumat (29/12/2023).

Ada lebih dari 20 orang yang menerima peringatan dari Apple pada akhir Oktober lalu, dan, semuanya adalah orang-orang yang sering mengkritik Modi dan Gautam Adani, taipan industri infrastruktur dan energi di India.

Ada dua nama jurnalis terkenal yang masuk dalam daftar tersebut, yaitu Anand Mangnale dan Ravi Nair dari Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCRP), sebuah aliansi nonprofit yang berisi media investigasi dari seluruh dunia.

Pemerintahan Modi sebelumnya juga tak pernah mengkonfirmasi ataupun menepis tudingan penggunaan spyware. Mereka juga menolak kooperatif dengan komite yang dibentuk oleh Mahkamah Agung India untuk menginvestigasi terkait penggunaan spyware.

Namun dua tahun lalu pernah muncul laporan dari konsorsium Forbidden Stories yang menyebut sejumlah HP milik jurnalis dan politisi India terinfeksi oleh Pegasus, spyware tenar buatan NSO Group asal Israel.




(asj/fay)