Hacker Remaja Kelas Kakap Diadili, Bobol Uber dan Nvidia
Hide Ads

Hacker Remaja Kelas Kakap Diadili, Bobol Uber dan Nvidia

Virgina Maulita Putri - detikInet
Rabu, 12 Jul 2023 13:20 WIB
Ilustrasi hacker
Hacker Remaja Kelas Kakap Diadili, Pernah Bobol Uber dan Nvidia Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto
Jakarta -

Seorang hacker remaja 18 tahun asal Inggris diadili setelah membobol Uber dan perusahaan fintech Revolut. Remaja itu juga pernah memeras Rockstar Games, developer di balik seri game Grand Theft Auto.

Hacker remaja bernama Arion Kurtaj itu ternyata merupakan anggota kelompok hacker Lapsus$. Di hadapan juri, jaksa penuntut mengungkap Kurtaj membobol Revolut dan Uber pada September 2022, dan berhasil mengakses data milik 5.000 pengguna Revolut serta membuat Uber rugi USD 3 juta.

Jaksa menuding Kurtaj meretas Rockstar Games beberapa hari kemudian dan mengancam untuk merilis source code Grand Theft Auto VI dalam pesan yang dikirimkan untuk semua karyawan Rockstar lewat Slack.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kurtaj juga diduga bekerjasama dengan hacker lainnya yang masih berusia 17 tahun untuk memeras dua perusahaan telekomunikasi terbesar di Inggris, BT Group dan EE antara Juli dan November 2021. Keduanya meminta tebusan sebesar USD 4 juta.

Kurtaj dan rekannya disebut sebagai pemain kunci di kelompok hacker Lapsus$. Selain aksi-aksi di atas, Kurtaj dan rekannya yang tidak disebut namanya juga pernah meretas Nvidia pada Februari 2022 dan meminta tebusan jika tidak ingin datanya dibocorkan.

ADVERTISEMENT

Saat berbicara kepada juri di Southwark Crown Court di London pekan lalu, jaksa Kevin Barry mengatakan remaja berusia 17 tahun itu sempat membobol penyimpanan cloud milik Kepolisian Kota London hanya beberapa pekan setelah ditahan sehubungan dengan peretasan terhadap BT dan EE.

Setelah itu Kurtaj beraksi solo. Awalnya ia menargetkan Revolut dan Uber, dan dua hari kemudia ia meretas Rockstar Games, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (12/7/2023).

Kurtaj telah diperiksa oleh psikiater dan dinilai tidak layak untuk diadili, sehingga juri akan menentukan apakah ia melakukan tindak kejahatan yang dituduhkan, bukannya memberikan vonis bersalah atau tidak bersalah. Ia didakwa dengan 12 pelanggar, termasuk tiga tuduhan pemerasan, dua tuduhan penipuan, enam tuduhan berdasarkan Computer Misuse Act.

Sementara temannya yang berusia 17 tahun akan diadili atas dua dakwaan pemerasan, dua dakwaan penipuan, dan tiga dakwaan berdasarkan Computer Misuse Act terkait peretasan BT dan Nvidia, tapi ia membantahnya. Ia sebelumnya mengaku bersalah atas dua pelanggaran di bawah Computer Misuse Act dan satu tuduhan penipuan.




(vmp/vmp)