4. Kebocoran Data Dokumen Rahasia Presiden Jokowi
Bjorka mengklaim berhasil merampas data rahasia Presiden RI periode 2019-2021 yang berukuran 189 MB. Di dalamnya, total ada 679.180 dokumen.
Kendati demikian, juru bicara Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Hari Purwanto menepis kabar dokumen atau surat-surat dari BIN untuk Presiden bocor. Ia menyatakan bahwa itu kabar bohong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
5. Kebocoran Data Pribadi Para Tokoh dan Pejabat
Sepanjang bulan September 2022, Bjorka banyak melakukan doxing atau membocorkan data pribadi para tokoh dah pejabat. Ada beberapa informasi pribadi, seperti nomor telepon, nama lengkap, jenis kelamin, NIK, KK, alamat rumah, dan masih banyak lagi.
Mereka yang jadi korban adalah Menkominfo Johnny G Plate, Mendagri Tito Karnavian, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menko Marves Luhut Pandjaitan, Menko Polhukam Mahfud Md, Kepala BSSN Hinsa Siburian dan Menpora Zainuddin Amali.
6. Kebocoran Data MyPertamina
Setelah sepi di bulan Oktober, pada 10 November Bjorka aktif lagi dan mengklaim membocorkan data MyPertamina. Sebenarnya sudah lama Bjorka sesumbar untuk membocorkan data ini.
Bjorka menjual data ini lewat Breached Forum, dengan ukuran data sebesar 30GB (6GB terkompresi) dan diklaim berasal dari peretasan yang dilakukan pada November 2022. Data yang dijual ini meliputi nama, email, NIK, NPWP, nomor telepon, dan bahkan sampai jumlah pengeluaran pengguna.
Data berukuran total 30GB tersebut dijualnya seharga USD 25 ribu atau sekitar Rp 392 juta. Transaksi untuk membeli data ini hanya bisa dilakukan lewat bitcoin.
7. Kebocoran Data PeduliLindungi
Terbaru, pada Selasa (15/11/2022) Bjorka mengklaim menjual data yang menurutnya berasal dari PeduliLindungi. Dalam postingan di Breached Forum, Bjorka menjajakan data berukuran 48GB terkompresi. Data ini dihargai USD 100 ribu atau sekitar Rp 1,5 miliar, dan transaksinya dilakukan menggunakan bitcoin.
Dalam data yang disimpan berformat CSV tersebut ada data yang meliputi nama, email, NIK, nomor telepon, tanggal lahir, Device ID, status COVID-19, catatan check in, catatan contact tracing, dan vaksinasi.
Data yang dijualnya ini diklaim berisi data dari 94 juta pengguna PeduliLindungi, termasuk data yang diklaim Bjorka sebagai milik Johnny G Plate, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Deddy Corbuzier
Namun sebenarnya, ada dugaan kuat Bjorka sudah memakai data PeduliLindungi ini ketika melakukan doxing kepada pejabat Indonesia. Setiap Bjorka mendoxing pejabat Indonesia, selalu ada tanggal vaksin. Ini pun data lama karena belum ada tanggal booster.
Simak Video "Melihat Fasilitas Posko Mudik Pertamina di Bandara Juanda"
[Gambas:Video 20detik]
(fay/fyk)