Hacker Usia 17 Tahun Ditangkap, Peretas Uber dan GTA 6?
Hide Ads

Hacker Usia 17 Tahun Ditangkap, Peretas Uber dan GTA 6?

Anggoro Suryo - detikInet
Sabtu, 24 Sep 2022 15:30 WIB
Ilustrasi hacker
Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto
Jakarta -

Kepolisian London menangkap seorang remaja 17 tahun di Oxfordshire atas dugaan peretasan. Peretas Uber dan Grand Theft Auto 6 (GTA 6)?

Polisi menolak berkomentar mengenai penangkapan tersebut, namun diduga kuat terkait dengan insiden peretasan besar yang terjadi belakangan ini, yaitu peretasan Uber dan bocornya video gameplay Grand Theft Auto 6.

Kedua peretasan tersebut dipercaya berkaitan dengan Lapsus$, grup hacker yang beberapa bulan belakangan aktif meretas berbagai perusahaan besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya Kepolisian London juga pernah menangkap tujuh remaja, yang kemudian dibebaskan, karena diduga terkait dengan sindikat hacker Lapsus$, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Minggu (24/9/2022).

Maret lalu, Bloomberg melaporkan kalau orang yang dipercaya ada di balik grup hacker tersebut adalah seorang remaja 16 tahun yang rumahnya di Oxford, Inggris didatangi polisi.

ADVERTISEMENT

Dalam pernyataannya setelah diretas, Uber menyebut kalau insiden peretasan yang menimpa mereka tersebut dipercaya dilakukan oleh hacker anggota Lapsus$.

"Kami percaya kalau penyerang (atau beberapa penyerang) terhubung dengan grup hacking bernama Lapsus$, yang menjadi sangat aktif dalam setahun belakangan atau lebih," tulis Uber dalam postingan blognya.

Sementara itu pembocor video GTA 6 dalam postingan di forum juga mengklaim kalau ia adalah orang yang meretas Uber.

Diberitakan sebelumnya, si hacker yang mengaku sebagai pelakunya mengklaim masih remaja, umurnya 18 tahun. Ia menyebut mempunyai akses administrator ke berbagai software internal Uber, termasuk akses ke akun Amazon Web Services dan Google Cloud Platform-nya.

Menariknya, si hacker remaja ini memperkenalkan diri dan memberitahukan adanya peretasan itu lewat sistem Slack internal di Uber. Ironisnya, perkenalan dirinya itu malah dianggap sebagai lelucon.

"Saya mengumumkan kalau saya adalah seorang hacker dan Uber mengalami kebocoran data," tulis si hacker dalam layanan tersebut, ia pun membeberkan bagian mana saja yang mengalami kebocoran di sistem Uber, dan mengakhiri pesannya itu dengan tagar terkait aksi protes di mana Uber dianggap membayar para mitra sopirnya terlalu murah.




(asj/fyk)