Kemunculan Bjorka beberapa waktu belakangan ini membuat heboh masyarakat Indonesia, karena ia menjual berbagai data pribadi masyarakat.
Lalu belakangan, ia "mengamuk" dengan menyebarkan data beberapa pejabat tinggi Indonesia, seperti Anies Baswedan, Tito Karnavian, Mahfud MD, dan banyak lagi. Bjorka ini ternyata adalah pemain lama di ranah kebocoran data, seperti diungkapkan Ruby Alamsyah, CEO Digital Forensic Indonesia dalam wawancara eksklusif dengan Blak-Blakan detikcom.
Ruby menjelaskan kalau di Breached Forum, tempat ia menyebarkan data belakangan ini, Bjorka memang terbilang pendatang baru. Kehadirannya baru sekitar tiga bulan di forum tersebut. Namun sebenarnya, Bjorka adalah pemain lama di RaidForums yang kini sudah ditutup dan kemudian berubah menjadi Breached Forum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini forum utamanya tempat orang menjual atau mengekspos kebocoran data di seluruh dunia utamanya terkait kebocoran data saja baik itu menjual maupun diberikan gratis kepada para member di situ," jelas Ruby.
Baca juga: Hacker Bjorka 'Menghilang', Ada Apa? |
Sebagai informai, RaidForums digerebek, ditutup, dan pemilik website serta rekannya ditangkap dalam operasi yang dilakukan European Cybercrime Center (EC3), yang merupakan badan kepolisian siber Eropa.
RaidForums ini terkenal di Indonesia karena menjadi tempat penyebaran sejumlah data pelanggan, seperti yang dialami Tokopedia serta Bukalapak pada 2020 lalu. Pembuat RaidForums adalah Diego Santos Coelho, warga negara Portugal, yang ditangkap di Inggris pada 31 Januari 2022.
Nah menurut Ruby, ada dua pemilik RaidForums yang kemudian membuat Breached Forum, dan kemudian Bjorka masuk lagi ke forum tersebut, juga banyak anggota lama dari RaidForums yang boyongan ke forum baru tersebut.
"Penjual penjual data di RaidForums maupun Breached Forum ini murni motifnya adalah ekonomi, pungkas pengamat keamanan siber ini.
Ruby pun mengasumsikan kalau motif Bjorka menyebarkan data ini, awalnya, adalah ekonomi. Pasalnya ia memang tak cuma menjajakan data masyarakat Indonesia, melainkan juga data dari negara lain.
"Perlu kita garisbawahi dia tidak menjual hanya data Indonesia data negara negara lain platform platform yang lain juga ada murni bisnis karena forum itu memang forum yang terbesar di dunia untuk jual beli data," jelas Ruby.
Lalu apa yang menjadi motif Bjorka membocorkan data-data pejabat tinggi Indonesia?
Baca juga: Sosok Hacker Bjorka Sudah Teridentifikasi |
Bjorka Ngamuk Karena Diremehkan
Motif ekonomi Bjorka itu menurut Ruby kemudian berubah menjadi motif politik, dan itu terjadi karena kesalahan komunikasi dari pihak Kemenkominfo yang dianggap meremehkan Bjorka.
"Kalau pendapat saya dia seperti ini dikarenakan satu hal yang besar kesalahan komunikasi ataupun respon yang dilakukan Menkominfo sama pak Dirjen di mana terkesan mereka meremehkan Bjorka terkesan salah data," pungkasnya.
Pernyataan yang meremehkan ini kontraproduktif, karena membuat Bjorka, yang menjajakan bocoran data, dianggap kredibilitasnya dipertanyakan. Atau dengan kata lain, dianggap data-data yang dijualnya itu tidak valid.
"Alias dagangannya palsu atau nggak bermutu, gitu," jelas Ruby.
"Hacker mungkin yang masih labil masih cepat emosi lalu kredibilitasnya dipertanyakan ini forum seperti marketplace yang seperti biasa kita gunakan hari hari penjual itu menjadi kredibilitas saat ada yang orang menyangsikan dia defense lah," jelas Ruby.
Dari situlah kemudian Bjorka mengamuk dan menyebarkan data-data pejabat tinggi Indonesia.