Ada Spyware Pegasus di Balik Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Kamis, 23 Des 2021 09:42 WIB
Foto: Murad Sezer/Reuters
Jakarta -

Analisis forensik terbaru mengindikasikan kalau pemerintah Uni Emirat Arab menginstal spyware Pegasus pada ponsel Hanan Elatr, istri dari Jamal Khashoggi, wartawan dan kolumnis The Washington Post yang dibunuh pada 2 Oktober 2018.

Analisis ini dilakukan oleh Citizen Lab, pusat penelitian keamanan dan privasi yang bebasis di Toronto, Kanada. Spyware Pegasus itu disusupkan ke ponsel Elatr sebulan sebelum Khashoggi dibunuh.

Berdasarkan laporannya, investigasi forensik terhadap dua ponsel Android milik Elatr mengungkap kalau ada orang tak dikenal yang menggunakan salah satu dari ponsel tersebut untuk membuka situs, yang kemudian menyusupkan Pegasus ke ponsel tersebut.

Hal ini terjadi setelah ponsel Elatr sempat disita oleh petugas keamanan saat ia berada di Bandara Dubai. Dalam analisis lebih lanjut, Citizen Lab mengungkap kalau situs tersebut dikontrol oleh NSO Group, yang beraksi atas nama konsumennya di Uni Emirat Arab.

NSO sendiri menepis tudingan kalau spyware buatan mereka dipakai untuk menargetkan Khashoggi ataupun orang-orang yang dekat dengannya, termasuk Hanan Elatr. Namun analisis Citizen Lab berkata sebaliknya.

Dalam bocoran yang berisi 50 ribu nomor telepon yang pernah beredar dan diduga merupakan daftar korban Pegasus, Citizen Lab menemukan nomor-nomor milik Elatr dan Hatice Cengiz, tunangan Khashoggi yang tinggal di Turki.

Bocoran itu adalah bagian dari investigasi besar yang dilakukan berbagai media massa di beberapa negara, yang bernama The Pegasus Project. Dari investigasi tersebut terungkap kalau Pegasus dipakai untuk memata-matai jurnalis, aktivis, politisi, dan bahkan presiden.

Daftar nomor telepon tersebut berisi ratusan nomor telepon pejabat pemerintahan, 180 jurnalis dari berbagai media seperti CNN, The New York Times, Bloomberg, Le Monde, dan El Pais. Bahkan ada nomor telepon milik Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, dan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.

Divisi keamanan siber Google yang bernama Project Zero baru-baru ini juga meneliti eksploit yang dipakai NSO untuk menyusupkan spyware ke iPhone. Project Zero memuji kecanggihan eksploit tersebut, sekaligus menyebut kalau itu adalah eksploit yang sangat mengerikan dan berbahaya.



Simak Video "Hati-hati! Dua Spyware Ini Ngumpet di Play Store"

(asj/afr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork