Tahun segera berganti, tetap akan selalu ada ancaman siber yang tak bisa didiamkan. Hati-hati, ancaman malware tetap menjadi tantangan di tahun 2022 dan seterusnya, seperti 8 hal di bawah ini. detikINET pun sudah merangkumnya dikutip dari On Page.
Buat detikers, hati-hati. Jangan asal menekan link yang tidak diketahui dan tampak mencurigakan atau berseluncur di situs yang tidak aman. Berikut ini yang harus kamu waspadai di tahun 2022.
1. COVID-19
Penjahat dunia maya mengeksploitasi masalah pandemi COVID-19 untuk mengirim serangan malware. Mereka mengirim email dengan tautan atau lampiran berbahaya yang berkaitan tentang pandemi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban biasanya terjerumus ketika diminta untuk mengklik tautan yang disediakan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut yang padahal membuat mereka mengunduh file berbahaya.
2. Clop Ransomware
Ransomware telah sangat berkembang dan sekarang memimpin daftar ancaman cyber baru paling berbahaya di dunia. Clop ransomware adalah salah satu ancaman ransomware terbaru dan paling membahayakan saat ini.
Peneliti keamanan mengidentifikasi ransomware Clop sebagai varian dari ransomware CryptoMix. CryptoMix sering menargetkan pengguna Windows. Ketika menginfeksi, sebelum memulai enkripsi di PC, Clop ransomware menonaktifkan beberapa aplikasi Windows, termasuk Microsoft Security Essentials dan Windows Defender, dan memblokir banyak proses Windows.
3. Update Palsu (Update Windows Palsu)
Harti-hati email palsu yang menipu pengguna agar menginstal pembaruan OS Windows 'terbaru atau diperbaharui'. File email ini bisa jadi jebakan ransomware terselubung .exe. Ransomware ini, setelah diinstal, mengenkripsi semua program dan file yang kemudian meminta kamu untuk membayar uang tebusan untuk mendapatkan kembali semua file.
4. Gameover Zeus
Gameover Zeus adalah malware berbahaya yang merupakan bagian dari keluarga malware 'Zeus' dan menargetkan informasi keuangan. Ini sebenarnya adalah trojan yang menargetkan detail bank sensitif dan menggunakannya untuk mencuri semua dana yang kamu miliki. Selanjutnya, Gameover Zeus dapat melewati server terpusat dan membuat server independennya sendiri untuk mengirim informasi sensitif.
5. Fleeceware
Fleeceware adalah malware yang umum tetapi tidak begitu ganas. Penelitian telah menunjukkan bahwa lebih dari 600 juta pengguna Android telah mengunduh Fleeceware secara sadar atau tidak sadar di perangkat mereka.
Pengguna tidak menyadari bahwa Fleeceware menagih mereka sejumlah besar uang dari waktu ke waktu, bahkan setelah menghapus aplikasi.
6. Pembajakan Kripto
Cryptojacking adalah ancaman keamanan khusus untuk cryptocurrency. Ini adalah malware yang dirancang untuk menggunakan kekuatan komputasi korban untuk 'menambang' cryptocurrency, seperti Ethereum dan Bitcoin.
Mereka menggunakan dan menghabiskan sumber daya komputasi perangkat hingga habis. Malware ini merupakan ancaman keamanan yang serius bagi pedagang kripto.
7. Serangan Kecerdasan Buatan (AI)
Era teknologi sekarang telah memungkinkan pengembang memprogram skrip dan perangkat lunak AI. Meskipun perusahaan keamanan siber menggunakan pembelajaran mesin dan algoritme AI untuk membantu memerangi serangan malware, teknologi bertenaga AI masih dapat dieksploitasi untuk meretas perangkat dan jaringan secara besar-besaran.
8. Serangan Perangkat IoT
Jelas terlihat adanya lonjakan penggunaan perangkat IoT di rumah dan bisnis pada tahun 2021. Namun, sebagian besar perangkat IoT ini tidak memiliki fitur keamanan yang kuat.
Kelemahan keamanan membuat perangkat IoT mudah dikompromikan. Peretas telah memperhatikan kelemahan keamanan dan ingin membajak dan mengeksploitasi perangkat ini dengan menyelinap di entitas malware untuk membantu mengumpulkan informasi berharga yang bisa mereka manfaatkan.
(ask/rns)