Sengkarut Kebocoran Data eHAC dan Hujan Kritik Publik
Hide Ads

Round Up

Sengkarut Kebocoran Data eHAC dan Hujan Kritik Publik

Fitraya Ramadhanny - detikInet
Rabu, 01 Sep 2021 06:17 WIB

3. Pengakuan Kemenkes

Usai heboh laporan kebocoran data eHAC oleh vpnMentor, Kemenkes pun memberikan klarifikasinya. Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenkes, Anas Mar'ruf, yang bocor adalah data eHAC lama.

"Kebocoran data terjadi di aplikasi eHAC yang lama, yang sudah tidak digunakan lagi sejak Juli 2021 sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.01/Menkes/847/2021 tentang Digitalisasi Dokumen Kesehatan bagi Pengguna Transportasi Udara yang Terintegrasi dengan Aplikasi Pedulilindungi," ujar Anas dalam konferensi pers virtual, Selasa (31/8).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anas pun menegaskan, masyarakat dianjurkan untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat perjalanan udara, yang di dalamnya ada informasi lokasi vaksinasi, sertifikat vaksin COVID-19, hingga fitur eHAC.

"Sistem yang ada di dalam PeduliLindungi, dalam hal ini eHAC berbeda dengan sistem dengan eHAC yang lama. Infrastruktur berbeda, berada di tempat yang lain," ungkap Anas.

ADVERTISEMENT

4. Masyarakat diminta hapus eHAC, PeduliLindungi diklaim aman

Dengan kejadian ini, Kemenkes meminta masyarakat menghapus aplikasi eHAC di ponsel masing-masing. Pemerintah sudah meninggalkan penggunaan aplikasi eHAC sejak Juli 2021.

Setelah itu, beralih dengan memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi. Untuk itu, disampaikan Anas, agar masyarakat kini mengunduh PeduliLindungi di smartphone-nya.

"Data eHAC yang lama tidak terhubung dengan data yang ada di PeduliLindungi. Terkait yang baru sudah dijamin keamanannya, sudah di pusat data nasional. Sedangkan yang lama, sedang upaya lakukan investigasi, penelusuran, audit forensik dengan pihak terkait," pungkasnya.

Meskipun ada perintah menghapus aplikasi eHAC, aplikasi ini masih ada di Google Play Store. Hal ini tetap membuka peluang masyarakat mendownload dan berisiko datanya terpapar dan bocor.

Namun, dr Siti Nadia Tarmizi juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI mengatakan bahwa Kemenkes sudah menutup eHAC dan aplikasi ini tidak lagi digunakan.

"Ini sudah ditutup dan tidak digunakan kembali ya. Jadi memang tidak dianjurkan menggunakan eHAC lama tapi gunakan melalui PeduliLindungi," jawab dr Nadia.

Halaman Selanjutnya: Kritik keras dari Publik