8 Aplikasi Kripto Berbahaya ini Mengandung Malware, Jangan Diinstal
Hide Ads

8 Aplikasi Kripto Berbahaya ini Mengandung Malware, Jangan Diinstal

Tim - detikInet
Minggu, 29 Agu 2021 16:25 WIB
Spyware
Foto: dok ITPro
Jakarta -

Semakin populernya mata uang kripto membuatnya menjadi lahan yang gurih untuk para penipu. Semakin banyak aplikasi penipu yang menggunakan mata uang kripto sebagai embel-embelnya, bahkan sampai menyusupkan malware di aplikasi tersebut.

Aplikasi-aplikasi ini kebanyakan sudah dihapus Google dari Play Store, karena sudah ketahuan oleh berbagai peneliti keamanan. Contohnya Trend Micro, yang menemukan 7 aplikasi penipuan terkait mata uang kripto.

Aplikasi malicious ini dideskripsikan sebagai aplikasi penambang mata uang kripto, yang bisa membantu penggunanya untuk meraup keuntungan besar dengan berinvestasi di bisnis penambangan kripto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun yang terjadi sebenarnya adalah deretan aplikasi ini hanya menampilkan iklan dan menipu korbannya untuk membayar biaya berlangganan sebesar USD 15 setiap bulannya dengan iming-iming meningkatkan hasil penambangan.

Berikut ini aplikasi yang ditemukan Trend Micro dan sudah dihapus oleh Google:

ADVERTISEMENT
  • BitFunds - Crypto Cloud Mining
  • Bitcoin Miner - Cloud Mining
  • Bitcoin (BTC) - Pool Mining Cloud Wallet
  • Crypto Holic - Bitcoin Cloud Mining
  • Daily Bitcoin Rewards - Cloud Based Mining System
  • Bitcoin 2021
  • MineBit Pro - Crypto Cloud Mining & btc miner
  • Ethereum (ETH) - Pool Mining Cloud

Lalu ada perusahaan keamanan Lookout menemukan adanya lebih dari 170 aplikasi Android yang menjadikan peminat mata uang kripto sebagai korban. Kebanyakan dari aplikasi tersebut menawarkan layanan penambangan mata uang kripto lewat cloud.

Modusnya adalah korban akan diminta membayar uang sewa untuk penggunaan server pelaku yang dijanjikan dipakai menambang kripto. Namun menurut Lookout dalam investigasinya, tak ada mata uang kripto yang dihasilkan dari 'penambangan' tersebut.

"Berdasarkan analisis kami, mereka menipu lebih dari 93 ribu korban dan mencuri setidaknya USD 350 ribu dari pengguna yang membayar untuk aplikasi tersebut dan membeli upgrade dan layanan tambahan yang ternyata palsu," tulis Lookout dalam laporannya.

25 dari 170 aplikasi tersebut pun tersedia di Google Play Store dan dijual dengan harga mulai dari USD 11 sampai USD 21. Menanggapi laporan Lookout, Google pun menghapus 25 aplikasi tersebut dari Play Store, namun sisanya masih beredar di app store pihak ketiga.




(asj/asj)