iPhone yang dikenal aman telah ditembus oleh software pengintaian Pegasus buatan perusahaan Israel, NSO Group. Apple pun menanggapi laporan tidak mengenakkan ini.
Seperti diberitakan, ponsel buatan Apple itu disebut telah bertekuk lutut oleh spyware Pegasus. Dalam bocoran data Amnesty International, belasan ribu ponsel pribadi diduga menjadi incaran klien NSO Group atau pemerintah yang telah memiliki Pegasus. Beberapa di antaranya adalah iPhone.
"Serangan terkini 'zero click' telah diamati mengeksploitasi iPhone 12 yang sudah di-patch penuh menjalankan iOS 14.6 pada Juli 2021," sebut Amnesty International. Serangan dilakukan melalui aplikasi pesan iMessage.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Analisis forensik kami mengungkap bukti tak terbantahkan bahwa melalui serangan zero click di iMessage, spyware milik NSO telah sukses menginfeksi model iPhone 11 dan iPhone 12. Ribuan iPhone berpotensi terkena," cetus Danna Ingleton, Deputi Direktur Amnesty Tech.
Menanggapi kabar ini, pihak Apple mengutuk tipe serangan tersebut. Namun di sisi lain, mereka menyatakan serangan ini bukan ancaman bagi mayoritas pengguna iPhone. Memang, Pegasus adalah spyware mahal dan hanya dapat dioperasikan kalangan tertentu untuk memata-matai.
"Selama lebih dari satu dekade, Apple memimpin inovasi keamanan mobile dan sebagai hasilnya periset keamanan sepakat iPhone adalah perangkat mobile di pasar yang paling aman," klaim Ivan Krstic selaku Apple's head of Security Engineering and Architecture.
"Serangan seperti yang dideskripsikan itu adalah sangat canggih, memerlukan jutaan dolar untuk dikembangkan, seringkali usianya pendek dan digunakan untuk mengincar individu yang spesifik," tambahnya.
"Meskipun itu artinya adalah bukan ancaman pada mayoritas besar pengguna iPhone, kami terus bekerja tanpa lelah untuk melindungi seluruh pengguna kami dan secara konstan menambahkan proteksi baru bagi perangkat dan data mereka," pungkas dia.
(fyk/fay)