Malware ini sebelumnya kebanyakan beroperasi di Google Play Store dan hanya menyerang perangkat Android. Namun menurut BleepingComputer, kini malware itu sudah berekspansi ke platform lain, yaitu HP Huawei.
Seperti diketahui, sejak 2019 lalu HP Huawei tak lagi mempunyai Google Play Store karena dilarang oleh pemerintah AS. Kemudian mereka pun mengembangkan AppGallery sebagai penggantinya, dan kini pun Joker sudah merambah ke AppGallery.
Aplikasi di AppGallery yang terinfeksi ini bermacam, dari mulai keyboard virtual, aplikasi kamera, launcher, messenger, stiker, sampai game. Analis malware dari Dr. Web memang sudah melaporkan temuannya ini ke Huawei, dan Huawei pun sudah menghapus aplikasi yang terinfeksi itu dari AppGallery.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun aplikasi-aplikasi yang dihapus itu sebelumnya sudah terlanjur diunduh oleh 500 ribu pengguna ke perangkat Huaweinya. Hal ini berpotensi mengancam data-data pribadi dan finansial yang tersimpan di HP mereka.
Joker adalah malware yang memaksa korbannya untuk berlangganan bermacam layanan premium, yang bahkan tak disadari oleh si korban karena tak ada notifikasi, demikian dikutip detikINET dari Phone Arena, Kamis (15/4/2021).
Malware ini bekerja dengan terhubung ke server kontrolnya, yang bakal mengatur bermacam konfigurasi agar malware itu bisa berjalan sempurna di proses background HP.
Aplikasi yang terinfeksi akan meminta akses ke notifikasi, yang kemudian akan dipakai untuk 'menangkap' dan diam-diam membalas verifikasi SMS yang dibutuhkan untuk berlangganan layanan premium.
Parahnya lagi, Joker hampir setiap hari bermutasi dan terus berubah, yang membuatnya sulit untuk diantisipasi dengan sebuah patch keamanan, melainkan harus terus-menerus ditambal.
(asj/fay)