Teknologi biometrik anak karya bangsa, PT Akurat Satu Indonesia (Akurat Satu) berhasil menembus ranking 25 besar dengan algoritma tercepat dan terakurat di dunia.
The National Institute of Standars and Technology (NIST) mengumumkan update terkait ranking developer dengan algoritma tercepat dan terakurat di dunia, di mana Akurat Satu ada di dalamnya yang bersaing dengan lebih dari 150 perusahaan teknologi AI dan biometrik terkemuka di dunia.
NIST adalah lembaga standarisasi yang juga merupakan laboratorium ilmu sains tertua bermarkas di Amerika Serikat. Lembaga tersebut mempunyai misi untuk mendukung kreasi inovasi dan persaingan industri secara global.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun perusahaan yang terdaftar dan mendapatkan peringkat dari NIST ini, artinya telah diakui secara global dan resmi bahwa produknya telah memenuhi standar internasional serta berkualitas tinggi.
Ranking 25 besar yang disabet Akurat Satu ini mengacu pada kategori Wild Photos False Non-Match Rate (FNMR) @FMR β€ 0.00001.
Dengan demikian, hasil dari deteksi sistem Facial Recognation pada foto atau gambar digital yang dilakukan secara acak, sangat akurat dalam mendeteksi wajah dengan berbagai macam kondisi di lapangan dan melalui beberapa skenario, seperti entik, gender, dan umur. Sebagai informasi, Facial Recognation adalah metode verifikasi dan deteksi seseorang menggunakan gambar atau video wajah dalam bentuk digital.
Pengujian dataset ini berguna untuk skenario di lapangan, misalnya guna melakukan pengawasan di perbatasan atau bandara, forensik, EKYC, dan keamanan perkotaan.
Direktur Akurat Satu Christian Kurniawan menjelaskan bahwa sebenarnya sistem teknologi yang dipakainya itu sudah ada sejak tahun 2011 dan sudah terbukti digunakan oleh banyak lembaga negara, lembaga penegak hukum, serta perusahaan, yaitu BNN, Polri, BNPT, Asli RI, VeriJelas, dan lain-lain.
"Tapi, ternyata, ya, ibaratanya orang Indonesia, tidak afdol kalau belum tersertifikasi lembaga dunia. Nah, akhirnya kami ajukanlah sertifikasi langsung ke lembaga standarisasi, NIST di AS dan akhirnya lolos seleksi dan mendapatkan peringkat yang cukup tinggi," tutur Christian seperti dalam keterangannya.
Pencapaian Akurat Satu ini dinilai membanggakan, sebab saat ini jarang perusahaan atau developer asal Indonesia yang berhasil lolos seleksi oleh NIST. Sementara itu, Akurat Satu menjadi perusahaan lokal karya anak bangsa yang berhasil menembus dengan peringkat tinggi dari Indonesia.
Selain masuk ke ranking 25 besar, Akurat Satu juga mendapatkan peringkat ke-26 untuk kategori Border Photo dan ke-33 untuk kategori Visa Photos. Diketahui, Border Photo ialah teknologi facial recognation yang digunakan di perbatasan negara untuk menginspeksi dan memverifikasi identitas orang, sedangkan Visa Photo adalah kategori pengecekan NIST yang memanfaatkan dataset yang berisi foto visa.
Dengan pencapaian ini, Akurat Satu semakin pede membantu perusahaan penyedia layanan jasa keuangan dan perusahaan berbasis teknologi dalam negeri dan global, untuk mencegah tindak kejahatan di dunia digital yang kini marak terjadi.
"Mudah-mudahan kedepannya ada lebih banyak pihak yang terbantu dengan teknologi biometrik ini, sehingga tingkat kejahatan di dunia digital bisa ditekan, bahkan ditiadakan," pungkasnya.
(agt/asj)