.webp)
Facebook diketahui memberikan label pada berita-berita hoax atau yang misinformasi. Ternyata tidak sembarangan dilabeli, ada 35 ribu content reviewer yang mengawasi 24/7.
Karissa Sjawaldy Public Policy untuk Facebook di Indonesia mengatakan selama masa COVID-19, Facebook semakin ketat mengawasi berita seputar virus SARS-Cov-2 ini. Tak hanya melakukan label, ada juga information button yang bisa memberikan pembaca link berita dari sumber yang kredibel.
"Nggak cuma take down, kami juga melakukan hal lain seperti contoh reduce distribusinya, jadi misinformasi tidak akan ada di top news feed kalian," ucapnya dalam konferensi pers '#NyamandiSosmed bersama Facebook dan Si Nopal', Rabu (12/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, untuk urusan mengawasi konten yang beredar di media sosial mereka, Facebook menggunakan kombinasi dari machine learning dan 35 ribu content reviewers yang ada di seluruh dunia ini. Content reviewers ini juga tidak sembarangan, mereka adalah orang yang memang mengusai bidang terkait informasi yang di-review oleh mereka.
Lebih lanjut, Karissa mengingatkan pengguna media sosial khususnya Facebook user untuk lebih bijak membagikan informasi yang mereka terima. Jika memang menerima atau membaca unggahan yang berisi berita bohong atau hoaks, kamu bisa melaporkannya dengan menekan tiga titik yang ada di pojok kanan postingan.
Nantinya, tim dari Facebook akan menindaklanjuti laporan ini dan memutuskan apakah take down atau label diperlukan.
"Bukan cuma dari kita memastikan pengguna aman, tapi juga mengingatkan yang punya kontrol keamanan ya penggunanya sendiri. Kita harus teliti judul atau situs web-nya, ada yang nggak nyambung nggak? Misalnya situsnya nggak kredibel, jangan sampai membagikan informasi palsu atau membahayakan," tandasnya.
(ask/fay)
