KreditPlus Investigasi Dugaan Kebocoran Data 800 Ribu Nasabah
Hide Ads

KreditPlus Investigasi Dugaan Kebocoran Data 800 Ribu Nasabah

Fitraya Ramadhanny - detikInet
Rabu, 05 Agu 2020 09:49 WIB
Human hand on keyboard,isolated, selective focus, shallow depth of field, concept of work & technology.
KreditPlus Investigasi Dugaan Kebocoran Data 800 Ribu Nasabah (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

KreditPlus dilaporkan mengalami kebocoran data konsumen. Mereka pun melakukan investigasi mendalam.

Dalam pernyataan resminya, setelah adanya pemberitaan mengenai kebocoran data konsumen KreditPlus, mereka segera melakukan investigasi internal untuk mengetahui fakta sebenarnya.

"Hasil investigasi sementara kami menunjukan adanya tindakan pencurian data oleh pihak ketiga yang tidak berwenang terkait informasi konsumen KreditPlus," kata Direktur KreditPlus, Peter Halim, Rabu (5/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Peter, KreditPlus telah melakukan tindakan cepat dengan menggunakan jasa konsultan cyber security eksternal yang sangat kompeten dan berpengalaman. Mereka melakukan investigasi mendalam dan komprehensif atas dugaan kebocoran data konsumen tersebut.

ADVERTISEMENT

Proses investigasi oleh konsultan cyber security eksternal tersebut saat ini masih berlangsung. Selain melakukan investigasi, konsultan cyber security eksternal tersebut juga akan memberi rekomendasi langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan perlindungan data konsumen KreditPlus.

"Untuk menyelidiki kasus tersebut, KreditPlus telah melibatkan ahli forensik digital terkemuka dan akan segera melaporkan kejadian ini kepada Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)," ujarnya.

Selain itu, KreditPlus juga bekerjasama dengan pihak berwenang dalam investigasi tersebut untuk memastikan agar data pribadi konsumen aman dan terlindungi. KreditPlus sudah menerapkan perlindungan terhadap kredensial finansial konsumen antara lain dengan menerapkan sistem kode OTP (one-time password) yang hanya bisa diakses secara real time oleh konsumen.

"Kami senantiasa mengingatkan konsumen agar berhati-hati dengan tidak memberikan kode OTP dan kata sandi kepada pihak lain termasuk yang mengatasnamakan KreditPlus untuk alasan apapun. Kami juga terus melakukan edukasi kepada konsumen terkait keamanan data, seperti mengganti kata sandi secara periodik," jelas Peter.

KreditPlus menegaskan konsumen dan mitra kerja selalu menjadi prioritas utama. Mereka selalu berupaya secara maksimal untuk memastikan data konsumen dan mitra kerja kami selalu terlindungi.

"Kami menangani masalah keamanan ini dengan sangat serius dan terus berinvestasi untuk lebih meningkatkan keamanan di platform aplikasi kami," pungkasnya.

Sebelumnya, Kemenkominfo menyurati KreditPlus untuk memberikan penjelasan atas kejadian pembobolan data 800 ribu nasabah. Pembobolan data ini terungkap di situs Raidforums dan dikonfirmasi Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC (Communication and Information System Security Research Center).




(fay/fyk)