World Health Organization (WHO) menjadi target serangan hacker elit pada awal bulan ini. Serangan tersebut datang saat badan PBB tersebut berupaya menangani pandemi virus corona yang telah mendunia.
Dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (25/3/2020) Chief Information Security WHO Flavio Aggio mengatakan identitas hacker tersebut masih belum diketahui, tapi percobaan tersebut tidak berhasil. Ia menambahkan saat ini percobaan hacking yang menyerang WHO dan mitranya telah melonjak signifikan.
Baca juga: Microsoft Ungkap Celah Berbahaya di Windows |
Percobaan membobol WHO pertama kali dilihat oleh Alexander Urbelis, seorang ahli keamanan siber yang melacak aktivitas registrasi domain internet yang mencurigakan. Pada 13 Maret, Urbelis menemukan sekelompok hacker yang ia ikuti telah mengaktifkan situs yang meniru sistem email internal WHO.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menyadari dengan cukup cepat bahwa ini merupakan serangan aktif terhadap World Health Organization di tengah pandemi," kata Urbelis kepada Reuters.
Urbelis menambahkan ia tidak mengetahui siapa pihak yang bertanggung jawab atas serangan ini. Tapi dua sumber yang mengetahui isu ini mencurigai peran kelompok hacker elite yang dikenal dengan nama DarkHotel.
Aggio kemudian memastikan situs yang dilihat Urbelis telah digunakan untuk mencoba mencuri password yang digunakan staf dari beberapa agensi. Ia mengatakan serangan terhadap WHO memang meningkat beberapa waktu belakangan.
"Tidak ada angka pasti, tapi percobaan serangan terhadap kami dan digunakannya situs yang meniru WHO untuk menargetkan orang lain telah melonjak lebih dari dua kali lipat," jelas Aggio.
Ahli keamanan siber telah memperingatkan bahwa hacker akan memanfaatkan pandemi virus corona untuk mencari keuntungan. Urbelis mengatakan ia telah melacak ribuan situs terkait virus corona yang diaktifkan dalam sehari yang sebagian besar jelas berbahaya.
"Sekitar 2.000 situs per hari. Saya tidak pernah melihat yang seperti ini," ucap Urbelis.
(vmp/fay)