Ekstensi browser yang dimaksud antara lain adalah Avast Online Security, AVG Online Security, Avast SafePrice, dan AVG SafePrice. Ekstensi tersebut punya fungsi yang berbeda-beda, seperti memperingatkan pengguna ketika mengunjungi situs yang mencurigakan ataupun didesain untuk mengamankan kegiatan belanja online yang dilakukan oleh pengguna.
Sebagai informasi, ekstensi adalah aplikasi tambahan yang dipasang di browser untuk menambahkan fitur pada browser seperti Firefox, Chrome, Opera, dan lainnya. Dan Avast sejak 2016 sudah resmi mengakuisisi AVG senilai USD 1,3 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Duh, Ponsel Murah Rawan Diserang Hacker |
Palant pun kemudian melaporkan temuannya ini ke para pembuat browser, seperti Mozilla, Google, dan Opera. Laporan Palant ini pun langsung ditindaklanjuti oleh si pembuat, seperti yang dilakukan Mozilla yang langsung menonaktifkan ekstensi tersebut dan sudah menghubungi Avast.
Sementara Opera mengaku mereka akan segera menghapus ekstensi tersebut dari daftar ekstensi yang tersedia untuk Opera, demikian dikutip detikINET dari Ubergizmo, Senin (9/12/2019).
Hanya Google yang sampai saat ini belum merespon laporan tersebut, dan ekstensi yang dimaksud masih tersedia untuk Chrome.
Perlu diingat, temuan Pallant ini tak menyatakan kalau ekstensi tersebut tak berfungsi sebagaimana mestinya. Ekstensi tersebut tetap berfungsi sesuai dengan apa yang diiklankan, namun di balik itu, mereka mengumpulkan data yang sangat banyak. Hal ini mungkin membuat sejumlah pengguna tak nyaman, karena banyak datanya yang dikumpulkan oleh perusahaan seperti Avast.
(asj/fay)