Alfons mengatakan, ransomware ini menyebar lewat email atau menyerang server internet yang membuka akses remote.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga kalau kena ransomware, backip tidak ikut dienskripsi," kata Alfons, Minggu (27/10).
Dilanjutkan Alfons, kalau vendor sekuritinya mendukung berikan proteksi ransom protect yang bisa mengembalikan data yang dienkripsi ransomware hanya dengan beberapa kali klik.
"Hati-hati jika menerima lampiran atau file yang tidak dikenal. Jangan dijalankan karena akan mengaktifkan ransomware," ucap dia.
"Khusus untuk server yang di-remote, batasi kesempatan maksimal percobaan password gagal untuk menghambat bruteforce. Batasi IP-IP yang boleh melakukan remote," pungkas Alfons.
(agt/rns)