Nama sistem itu adalah Sepehr 110, yang dipamerkan oleh Komandan Pasukan Garda Revolusi Iran Hoseein Salami. Sepehr 110 adalah sebuah sistem komunikasi taktis yang diklaim bisa tetap beroperasi meski mendapat serangan elektronik dan cyber oleh AS.
Jadi, Sepehr 110 tetap bisa dipakai sebagai pusat kontrol untuk berbagai infrastruktur militer yang dimliki oleh Iran ketika menghadapi serangan cyber dari AS, demikian dikutip detikINET dari Forbes, Senin (8/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sistem ini dibuat dan dikembangkan oleh Iran dengan dukungan dari Iranian Broadcasting Network, alias media massa milik pemerintah Iran. Salami menyebut unit tersebut bisa memutus monopoli terkait pengembangan teknologi komunikasi masa kini.
Namun pernyataan tersebut tentu masih harus dibuktikan terlebih dahulu karena memang sistemnya sendiri belum teruji. Sistemnya bisa dioperasikan dalam berbagai kondisi, baik di darat, laut, ataupun udara, dengan mentransmisikan baik suara maupun data, tak bisa ditembus, baik oleh interferensi maupun serangan.
"Sistem milik Iran ini tak bisa ditembus oleh hacker, didengarkan secara diam-diam, diganggu baik menggunakan gelombang radio ataupun elektromagnet," tulis media pemerintah Iran.
(asj/krs)