Tinggalkan Windows, Militer Rusia Beralih ke Astra Linux
Hide Ads

Tinggalkan Windows, Militer Rusia Beralih ke Astra Linux

Agus Tri Haryanto - detikInet
Sabtu, 01 Jun 2019 08:34 WIB
Ilustrasi Rusia. Foto: BBC World
Jakarta - Militer Rusia mulai meninggalkan penggunaan Sistem Operasi (OS) Windows bikinan Microsoft. OS bernama Astra Linux pun telah dipersiapkan untuk menjalankan sistem militer di negara tersebut.

Diberitakan ZDNet, Sabtu (1/6/2019) pihak berwenang Rusia telah bergerak mengimplementasikan rencana mereka dalam menggantikan Windows ke Astra Linux yang dikembangkan secara lokal.

Implementasi ini tak terlepas dari Russian Federal Service for Technical and Export Control (FSTEC) yang telah memberikan izin keamanan "special importance", di mana itu artinya OS ini dapat dipakai untuk menangani informasi pemerintah Rusia yang punya tingkat kerahasiaan tertinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Sebelumnya, pemerintah negeri Beruang Merah itu menggunakan OS Windows khusus yang telah dimodifikasi, diperiksa, dan disetujui untuk digunakan.

Lalu, apa itu Astra Linux?

Astra Linux merupakan OS turunan dari Debian yang dikembangkan oleh perusahaan Rusia RusBITech sejak lebih dari sedekade yang lalu.

Awalnya, RusBITech mengembangkan OS untuk digunakan di pasar swasta Rusia, tetapi perusahaan kemudian memperluas ke sektor pemerintah lokal yang berlanjut jadi sangat populer di kalangan kontraktor militer.



Beberapa tahun lalu, OS ini menerima sertifikasi untuk menangani informasi pemerintah Rusia yang dilabeli "secret" dan "top secret", dua tingkatan kerahasiaan data yang terletak di bawah "special importance" menurut hukum Rusia.

Sejak saat itu, Astra Linux perlahan-lahan masuk ke lembaga pemerintah dan saat ini dipakai di Russian National Center for Defence Control, di antara berbagai lembaga pemerintah dan militer lainnya.

Beralihnya OS Windows ke Astra Linux ini juga tak terlepas dari ada kekhawatiran kalau Windows yang notebene diciptakan perusahaan asal AS, menyembunyikan semacam teknologi 'backdoor' pada OS-nya itu yang dapat disalahgunakan intelijen AS guna memata-matai operasi pemerintah Rusia. (agt/krs)