Berdasarkan live streaming lelang laptop bernama 'The Persistence of Chaos', nilai tawaran terhadap laptop tersebut kini sudah menyentuh kisaran USD 1,2 juta atau setara Rp 17-an miliar, menjelang waktu penutup pada durasi lelang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diberitakan sebelumnya, seniman Guo O Dong mengaku membuat laptop ini karena ia ingin melihat bagaimana respon dunia dan bagaimana mereka menghargai dampak dari sebuah malware. Adapun enam malware yang mematikan tersebut di antaranya ILOVEYOU, MyDoom, SoBig, WannaCry, dan DarkTequila.
Keenam virus tersebut dalam sejarahnya telah menimbulkan total kerugian di seluruh dunia yang mencapai USD 95 miliar atau 1.367,6 triliun.
"Virus-virus ini mampu mempengaruhi jaringan listrik atau infrastruktur publik yang menyebabkan kerusakan secara langsung," kata Dong dikutip dari Ubergizmo, Senin (27/5/2019).
Bagi peminat, Dong tidak menjualnya berdasarkan nilai. Enggan disalahkan karena menjual laptop yang berbahaya ini, ia pun menuliskan sejumlah syarat yang harus dipenuhi penawar. Syarat tersebut adalah laptop ini dibeli atas alasan seni atau akademik dan pembelinya harus berjanji tak menyebar malware di dalamnya.
(agt/krs)











































