"Salah satu pegawai kami yang menggunakan sistem itu memperhatikan sesuatu yang janggal saat login dan kemudian menanyakan beberapa pertanyaan dan dirujuk ke help desk," kata pengawas distrik sekolah, Robert Glass, seperti dikutip detikINET dari Forbes, Rabu (23/5/2018).
Ketika murid-murid berhasil login ke sistem, mereka langsung mengganti nilai mereka. Mereka juga mengganti nilai murid-murid lain untuk menutup jejak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum diketahui bagaimana murid-murid ini berhasil meretas sistem milik sekolah. Namun kemungkinan besar, berdasarkan skenario serupa, murid-murid itu menargetkan pegawai sekolah yang memiliki akses ke MISTAR dengan email berbahaya. (jsn/asj)