Browser Ini Diklaim Mampu Tangkal Situs Berkonten Negatif
Hide Ads

Browser Ini Diklaim Mampu Tangkal Situs Berkonten Negatif

Muhammad Alif Goenawan - detikInet
Minggu, 31 Des 2017 16:31 WIB
Foto: istimewa
Jakarta - Situs internet berkonten negatif semakin merebak seiring perkembangan teknologi. Hal ini pun menjadi perhatian tersendiri bagi Metranet yang baru saja merilis peramban bernama USearch.

Anak perusahaan Telkom Indonesia ini mengklaim bila USearch hadir sebagai solusi berselancar aman di internet karena dapat melalukan pemblokiran konten-konten negatif. Peluncuran ini dilakukan bersamaan dengan DigiSummit yang berlangsung pekan lalu.

CEO Metranet Widi Nugroho mengatakan jika peluncuran USearch ini tak lain karena didorong keprihatinan akan maraknya konten-konten negatif yang beredar di internet. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan dampak negatif bila dikonsumsi anak-anak yang saat ini dengan mudah mengakses internet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini, kami prihatin melihat banyakya konten-konten negatif di Internet yang sangat mudah diakses, khususnya oleh anak-anak. Oleh karena itu, kami menghadirkan USearch sebagai solusi berselancar aman karena mempunyai tingkat keamanan tinggi yang dapat melalukan pemblokiran berdasarkan keywords yang dicari bukan berdasarkan domain," ujarnya dalam keterangan email, Minggu (31/12/2017).

Foto: istimewa

Disebut aman karena USearch diklaim bisa menyaring konten-konten negatif di internet. USearch dapat menyaring dan mengurangi subjek pencarian negatif seperti pornografi, perjudian, phishing, dan SARA.

Setidaknya ada tiga fitur yang ditawarkan, yakni fast filtered and personalized browsing, specific blocking, dan report button. Aplikasi ini pun saat ini sudah tersedia di Play Store dan App Store.

Sekadar informasi, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengguna internet terbanyak. Data situs wearesocial.org tahun 2017 menunjukkan sebanyak 132,7 juta pengguna internet aktif di Indonesia.

Sementara itu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di tahun 2017 telah menapis lebih dari 700 ribu situs porno. Belakangan, mesin sensor internet bernama AIS juga telah mendeteksi 120 ribu situs porno yang ada di Indonesia.

"Rencana ke depan, kami akan bekerjasama dengan pemerintah khususnya Kominfo dan Kementerian Pendidikan Dasar agar USearch dapat digunakan disekolah-sekolah. Selain itu, kami juga membutuhkan dukungan seluruh lapisan masyarakat untuk melaporkan kepada kami jika ada konten atau subyek yang perlu untuk disaring dan diperhatikan," pungkas Widi. (mag/mag)