Dikutip dari USA Today, Sabtu (4/3/2017), hal ini terungkap setelah media setempat Indianapolis Star, mempublikasikan informasi tersebut yang ke publik. Pence disebut menggunakan akun AOL pribadinya saat berkomunikasi dengan para penasihatnya.
Sebagai pejabat publik, email yang dikirimkannya tentu saja banyak mengandung informasi rahasia, bahkan sensitif, antara lain masalah keamanan dalam negeri seperti serangan teror dan respons AS terhadap isu tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terungkapnya hal ini ibarat memperlihatkan Pence menjilat ludah sendiri. Publik AS sangat ingat bagaimana Pence sebagai pasangan Trump, sering mengkritik rival mereka Hillary Clinton dalam persaingan memperebutkan kursi nomor 1 di AS.
Clinton saat itu terjegal masalah server email pribadi saat menjabat Menteri Luar Negeri di era Presiden Barack Obama. Politisi dari Partai Demokrat ini dituding sengaja menggunakan server pribadi untuk menghindari pengawasan publik.
Isu ini diyakini menjadi hambatan Clinton melaju di Pilpres karena menurunnya kepercayaan terhadap wanita berambut pirang tersebut. Clinton akhirnya harus mengakui kekalahannya terhadap Trump. (rns/asj)