Kedua hacker itu bernama Evginey Mikhailovich Bogachev dan Aleksey Alekseyevich Belan, yang mencuri jutaan informasi finansial milik warga AS dan berhasil mengeruk keuntungan jutaan dolar dari aksinya itu.
Bogachev dan Belan sudah bertahun-tahun dicari oleh FBI, namun tak ada yang bisa mereka lakukan karena kedua hacker itu tinggal di Rusia, yang tak punya perjanjian ekstradisi dengan AS, demikian dikutip detikINET dari Daily Mail, Jumat (30/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bogachev adalah otak di balik sebuah malware bernama GameOver Zeus, yang menginfeksi lebih dari sejuta komputer dan menyebabkan kerugian finansial lebih dari USD 100 juta. Cara kerjanya adalah dengan mencuri berbagai informasi finansial seperti nomor rekening, password, PIN dan lainnya untuk kemudian digunakan mencuri uang dari si korban.
Pria yang sama juga diduga berada di balik sejumlah serangan ransomware yang menelan banyak korban, seperti institusi finansial, perusahaan Fortune 500, universitas, agensi pemerintahan.
Berbeda dengan Bogachev, hadiah yang ditawarkan untuk menangkap Belan jauh lebih kecil, hanya USD 100 ribu. Ia dicari karena meretas di ecommerce besar di AS dan mencuri data-data konsumennya, yang kemudian Ia jual ke dedemit maya lain.
Meski keduanya dianggap bersalah di AS, Bogachev dan Belan malah dianggap sebagai pahlawan di Rusia, sejalan dengan berkembangnya gerakan anti Amerika di Negeri Beruang Merah itu.
"Melihat apa yang dilakukan orang Amerika terhadap orang lain, hal yang dilakukan Bogachev (terhadap AS) sudah sepantasnya," ujar seorang sopir taksi di Rusia bernama Vazgen Atanasov. (asj/fyk)