Meme tersebut adalah gambar anak bebek dengan tulisan 'lame' di tengahnya. Tak cuma gambar, dalam kicauan tersebut juga menyebutkan keputusan Presiden Obama mengusir 35 orang diplomat Rusia seperti mengulang masa Perang Dingin.
"Presiden Obama mengusir 35 orang diplomat Rusia dalam deja vu Perang Dingin. Sepertinya semua, termasuk warga AS, akan senang melihat akhir dari kekuasaannya yang malang," begitu bunyi kicauan tersebut, seperti dilansir Mashable, Jumat (30/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah Presiden Obama mengusir ke-35 orang itu karena Rusia dianggap ikut campur dalam pemilihan presiden AS, dalam bentuk serangan cyber selama masa pilpres yang kemudian dimenangkan oleh Donald Trump tersebut.
Para warga negara (WN) Rusia itu memiliki waktu 72 jam untuk meninggalkan negeri Paman Sam. Ada juga 2 lembaga Rusia di New York dan Maryland untuk ditutup lantaran diduga digunakan orang-orang Rusia untuk 'tujuan yang berkaitan dengan intelijen'.
Rusia sendiri dituduh oleh berbagai agensi AS seperti FBI, CIA dan lainnya sebagai dalang di balik berbagai serangan cyber terhadap AS. Seperti membocorkan berbagai informasi untuk membantu kemenangan Donald Trump pada pilpres AS lalu, tuduhan yang berulang kali ditepis oleh Rusia.
Obama sendiri sebelumnya sudah pernah menyebut kalau pihaknya akan bereaksi atas interferensi Rusia dalam pilpres AS ini. Sementara presiden AS terpilih Donald Trump menolak mengomentari hasil penilaian komunitas intelijen AS tersebut.
(asj/fyk)President Obama expels 35 π·πΊ diplomats in Cold War deja vu. As everybody, incl πΊπΈ people, will be glad to see the last of this hapless Adm. pic.twitter.com/mleqA16H8D
β Russian Embassy, UK (@RussianEmbassy) December 29, 2016