Setidaknya itulah yang ditemukan oleh peneliti keamanan di Check Point Software Technologies. Dalam penelitian terbaru, perusahaan menemukan jutaan akun Google yang terinfeksi malware bernama Gooligan.
Menurut informasi, malware jenis baru ini mampu mengakses data sensitif pengguna dan mengambil alamat email. Dengan demikian, pelaku akan mengambil dan mengakses data sensitif dari Gmail, Google Photos, Google Docs, Google Play, Google Drive dan G Suite.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil penelitiannya, ditemukan fakta bahwa sebanyak 13.000 ponsel Android terinfeksi setiap harinya. Kebanyakan ponsel tersebut masih berjalan di sistem operasi Android Jelly Bean dan KitKat, di mana keduanya memiliki persentase 74% dari seluruh ponsel Android yang saat ini dipakai di seluruh dunia.
Setelah berhasil menyusup, Gooligan akan mengambil revenue dengan cara meng-install app dari Google Play secara curang dan memberi rating seakan pengguna ponsel yang melakukannya.
Pihak Check Point sendiri sudah berkoordinasi dengan pihak Google terkait isu keamanan ini. "Kami menghargai bantuan Check Point atas masalah ini dan kita sudah bekerjasama untuk saling mengerti dan mengambil tindakan atas isu-isu tersebut," ujar Direktur Android Security Google, Adrian Ludwig.
Sebagai langkah keamanan, perusahaan mesin pencariaan raksasa ini telah menghubungi pengguna yang terkena serangan siber ini dan telah mencabut token mereka, menghapus aplikasi yang terhubung dengan malware Ghost Push dari Google Play, serta menambahkan beberapa teknologi pelindungan pada teknologi Verify Apps. (mag/rou)