Ketiga komplotan itu diduga berasal dari negara berbeda, yaitu Korea Utara, Pakistan dan satu komplotan lagi yang berada di dalam jaringan bank tersebut, demikian dikutip detikINET dari Bloomberg, Rabu (11/5/2016).
Adalah FireEye, perusahaan yang dipekerjakan oleh pihak bank untuk melakukan penyelidikan tersebut. Mereka menemukan 'sidik jari digital' dari komplotan-komplotan dedemit maya tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus ini berawal Februari lalu saat sekelompok hacker berhasil membobol sistem bank sentral Bangladesh dan mencoba melakukan transfer palsu dengan jumlah total USD 951 juta dari akun bank itu di Federal Reserve Bank of New York.
Untung saja sebagian besar transfer berhasil diblokir setelah sang hacker salah menulis rekening penerima, yang seharusnya foundation menjadi fandation. Typo ini menimbulkan kecurigaan dari Deutsche Bank yang terlibat dalam proses transaksi. Mereka langsung membatalkan transfer tersebut dan terbukalah kedok kejahatan cyber ini. (asj/ash)