Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Scam Porno Kucing-kucingan dengan 'Satpam' Facebook

Scam Porno Kucing-kucingan dengan 'Satpam' Facebook


Ardhi Suryadhi - detikInet

Scam Porno di Facebook. (vaksincom)
Jakarta -

Membasmi peredaran scam pornografi di Facebook bisa dibilang gampang-gampang susah. Bahkan, ‘satpam digital’ Facebook seringkali kucing-kucingan dengan pelaku.

Modus yang dilakukan scam Facebook biasanya adalah mengirimkan pesan kepada sebanyak mungkin kepada pengguna Facebook. Pada awalnya aksi ini dilakukan dengan cara membuat apps Facebook jahat yang kemudian digunakan untuk melakukan auto posting, namun aktivitas ini hanya berjalan beberapa saat saja dan setelah modusnya teridentifikasi oleh administrator, Facebook app jahat ini dibasmi dan aktivitas posting dari apps Facebook jahat berhasil ditekan.

Lalu kriminal mencari celah lain dan mencari teknik auto posting yang tidak tergantung pada apps Facebook, salah satunya adalah scam Gadis Mabuk yang memanfaatkan Add Ons peramban dan sukses menyebarkan dirinya tanpa bisa dikendalikan oleh administrator Facebook karena Add Ons peramban berada di luar kontrol administrator Facebook.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah era Add ons berakhir dimana pengguna komputer sudah menyadari sumber masalah auto posting ada di Add Ons perambannya maka kriminal kembali mencari cara untuk melakukan auto posting lagi di Facebook dan pada akhir tahun 2015 teknik yang digunakan adalah mengeksploitasi celah keamanan apps Facebook seperti Blackberry Smartphone dan HTC.

Aksi ini ditambah lagi dengan trik pencurian kredensial Facebook melalui situs phishing dengan iming-iming gambar atau video porno seperti yang terjadi di akhir tahun 2015.

Praktisi keamanan internet Vaksincom Alfons Tanujaya menjelaskan, kecenderungan yang terjadi saat ini adalah postingan phishing yang dilakukan akan berumur pendek namun dilakukan berulang-ulang dengan berbagai pemendek tautan yang berbeda yang telah dipersiapkan untuk mengantisipasi blokir oleh administrator Facebook.

"Setiap kali satu tautan dipersiapkan akan diusahakan menghasilkan klik sebanyak mungkin. Sebagai gambaran, salah satu tautan yang dipantau lab Vaksincom menghasilkan klik sebanyak 39.401 klik dan kabar buruknya adalah 22.880 klik atau sebanyak 57,8% berasal dari Indonesia.



Apa yang Dilakukan Facebook?

Menurut pantauan Vaksincom, administrator Facebook sudah menjalankan tugasnya dengan pro aktif. Mereka memiliki metode identifitkasi posting masif dan biasanya dalam waktu kurang dari 24 jam suatu posting scam yang merugikan sudah dibasmi.

"Ini yang menjadi salah satu sebabnya scammer memilih weekend dan saat libur panjang untuk menjalankan aksinya dan berharap administrator Facebook kurang tanggap karena misum liburan,” lanjut Alfons.

Sebagai contohnya gambar di bawah ini adalah group Facebook yang digunakan oleh scammer sebagai sarana posting porno yang masif dan mengganggu pengguna dimana dalam waktu singkat (kurang dari 24 jam) langsung dinonaktifkan.



(ash/fyk)







Hide Ads