Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Pelajaran dari Skandal Email Hillary Clinton

Pelajaran dari Skandal Email Hillary Clinton


- detikInet

Hillary Clinton (gettyimages)
Jakarta - Selama beberapa bulan terakhir, kebiasaan Hillary Clinton menggunakan akun email pribadinya untuk urusan resmi telah menimbulkan banyak pertanyaan, dari keamanan informasi rahasia hingga dengan penegakan kebijakan yang lemah.

Tapi dari sekian pertanyaan yang muncul, pertanyaan paling penting adalah: apa hikmah yang bisa diambil oleh organisasi/perusahaan terkait pengamanan pengguna dan perangkat?

Berikut adalah tiga pelajaran yang sangat penting seperti diringkas oleh Aruba Networks:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Perilaku pengguna perangkat mobile tengah mengalami perubahan. Dengan merebaknya layanan cloud publik dan perangkat mobile, pengguna sekarang memiliki gaya kerja sendiri, seperti bagaimana Clinton memilih untuk bekerja dengan perangkat pribadi, dan bukan dengan perangkat yang diberikan oleh pemerintah.

Saat ini, batas antara kepentingan profesional dan pribadi menjadi kabur. Pengguna dapat memindahkan data rahasia perusahaan ke server pihak ketiga hanya dengan beberapa klik. Organisasi/perusahaan harus menemukan cara untuk memantau dan mengatur hal ini.

2. Kebiasaan kecil pengguna dapat menyebabkan masalah besar. Tindakan-tindakan seperti menggunakan akun email pribadi mungkin tampak sepele, karena dapat diredam dengan mudah dan tidak memiliki dampak langsung.

Tapi dalam kasus Clinton, hal tersebut telah menyebabkan beberapa komplikasi. Hal ini menunjukkan bahwa pola kebiasaan kecil dapat mengakibatkan dampak yang lebih parah secara jangka panjang.

3. Diperlukan pendekatan yang konkret untuk keamanan mobile. Kebijakan dibuat karena suatu alasan. Ia melindungi kepentingan perusahaan dan pelanggan. Pengguna yang mencoba melanggar atau mengakali peraturan harus siap menerima risiko besar.

Dengan pengetatan peraturan di beberapa industri seperti perbankan, kebutuhan akan kepatuhan keamanan terus meningkat. Sebuah strategi keamanan yang baik harus memiliki kekuatan memaksa untuk ditaati, terlepas dari siapapun penggunanya.

Untuk mencegah masalah tersebut, organisasi/perusahaan dapat mengadopsi kerangka keamanan mobile yang dapat melindungi perangkat, aplikasi perusahaan dan pengguna, dan data. Sebagai langkah awal, mereka dapat memanfaatkan filosofi Adaptive Trust untuk mobilitas yang aman.

Adaptive Trust adalah pendekatan yang digunakan oleh Aruba Networks untuk mengamankan semua komponen dalam perusahaan dengan membuat keputusan berdasarkan konteks, sehingga memastikan kepatuhan perangkat, dan mengamankan alur kerja.

"Di seluruh organisasi/perusahaan, kita perlu lebih waspada dalam hal integritas strategi mobile kita. Kesadaran adalah langkah pertama dan utama dalam menghadapi setiap penyakit. Biarlah peristiwa politik ini menjadi pengingat bagi kita semua," tutup penjelasan Aruba Networks.

(ash/rou)







Hide Ads
LIVE