Kasperksy menyebutkan, virus ini hampir dapat dipastikan diciptakan oleh pemerintah sebuah negara. Kecanggihan virus dan pola serangannya yang menyasar negara di Timur Tengah menguatkan dugaan tersebut.
Ya, Flame memang sangat canggih. Ia dapat mengumpulkan data rahasia, mengubah setting komputer secara remote, menghidupkan mikrofon komputer untuk merekam pembicaraan, mengambil screenshot, dan menyalin pembicaraan di instant messaging.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak ketiga yang dimaksud adalah pemerintah negara. Menimbang geografi target serangan dan kompleksitas level ancaman, tidak diragukan bahwa Flame disponsori oleh negara tertentu.
"Sepertinya pencipta Flame mencari segala macam data intelijen - email, dokumen, pesan, diskusi di dalam lokasi sensitifi, semuanya," tambah dia, seperti detikINET kutip dari V3, Selasa (29/5/2012).
Namun Kaspersky menolak menyebut negara mana yang dicurigai membuat Flame. Pihak Symantec yang juga meneliti virus ini membenarkan Flame disponsori pihak besar.
Menilik target serangan yang juga menimpa Israel dan Arab Saudi, tampaknya bukan Amerika Serikat yang melakukannya karena kedua negara itu adalah sekutu dekat. Lalu negara mana?
(fyk/ash)