Menghadang Elastisitas Ancaman di Cloud
Hide Ads

Laporan dari Tokyo

Menghadang Elastisitas Ancaman di Cloud

- detikInet
Kamis, 28 Jul 2011 09:47 WIB
Tokyo - Tujuan dari hadirnya teknologi cloud computing ialah memberikan ruang gerak yang elastis bagi bisnis agar bisa tumbuh besar sesuai rencana dari para pelakunya.

"Nah, di saat itu pula, ancaman bisa hadir mengincar kelemahan yang mungkin luput dari sudut pandang sekuriti tradisional," kata CEO & Co-Founder Trend Micro, Eva Chen, di The Prince Park Tower, Tokyo, Jepang, Rabu (27/7/2011).

Sekuriti tradisional yang dimaksud ialah solusi keamanan jaringan yang hanya menjaga aktivitas komputasi terpusat di suatu komputer atau jaringan dengan kondisi tertentu saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara dengan hadirnya cloud, aktivitas komputasi tersebut menjadi lebih fleksibel dan tidak terbatas. Kelebihan dari elastisitas ini menarik minat para pebisnis untuk beralih ke cloud --di samping beban biaya yang dikeluarkan juga jadi lebih ringan.

"Saat sedang di publik cloud, itu artinya kita sedang di elastic network. Dan itu artinya, kita juga perlu elastic security yang bisa memberikan keamanan untuk mengikuti bisnis kita yang tumbuh," kata Eva.

Ia mengakui, tak ada satu pun perusahaan keamanan jaringan yang bisa memberikan garansi 100% bahwa setiap data bisa aman. Namun setidaknya, di jaringan cloud, ada empat area yang wajib diantisipasi dari serangan.

"Ada empat hal yang perlu diamankan luar dalam. Infrastruktur, device, cloud data dan aplikasinya, serta internet itu sendiri. Empat itu adalah dasar utama dari kelemahan sekuriti cloud itu sendiri," Eva mengingatkan.

Dari sisi device, ia juga mengatakan, ancaman bagi perusahaan tak lagi hanya datang dari penggunaan PC di jaringan tetap, namun sudah menjalar ke device yang menggunakan koneksi internet mobile.

"Banyak perusahaan yang menggunakan m-point untuk salesforce. Baik dari ponsel maupun laptop dengan modem 3G. Lubang keamanan bisa terjadi di situ. Jejak penggunaan akses mobile itu bisa jadi pintu masuknya ancaman. Seamless access ini yang musti diwaspadai," tegasnya.


(rou/rns)
Berita Terkait