Pernahkah kalian mendengar sebuah klaim yang menyebut suatu saat durasi hari di Bumi akan berubah menjadi 25 jam, bukan lagi 24 jam yang selama ini kita kenal? Mungkin kalian bertanya-tanya, benarkah hal ini akan terjadi?
Jawabannya, iya. Secara teknis, durasi hari di Bumi diperkirakan akan memanjang menjadi 25 jam. Namun, terjadinya peristiwa tersebut masih jauh sekali dari kehidupan manusia saat ini.
Durasi Hari
Kita mengenal bahwa satu hari sama dengan 24 jam. Namun secara astronomi, konsep ini lebih rumit. Hari yang kita gunakan sehari-hari disebut solar day, yang diukur dari satu kali Matahari terlihat di posisi yang sama di langit. Sementara itu, rotasi Bumi terhadap bintang jauh (sidereal day) sekitar 23 jam 56 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Ecoticias, hal terpenting untuk diketahui adalah, rotasi Bumi tidak statis. Secara mikroskopis, kecepatannya berubah dari waktu ke waktu.
Penyebab utama perubahan durasi hari adalah pasang surut laut yang ditimbulkan oleh Bulan. Gravitasi Bulan menarik lautan sehingga menciptakan tidal bulges atau tonjolan pasang surut. Karena tonjolan ini tidak selalu selaras sempurna dengan posisi Bulan, terjadi gesekan yang sedikit memperlambat rotasi Bumi. Energi rotasi yang hilang itu dipindahkan ke Bulan, membuat Bulan menjauh sedikit demi sedikit dari Bumi.
Ilmuwan mengukur perubahan ini menggunakan jam atom super-presisi serta catatan astronomi historis, termasuk pengamatan gerhana dari masa lampau. Untuk diketahui, ketidaksesuaian kecil antara waktu jam dan rotasi Bumi dipublikasikan secara resmi oleh lembaga seperti International Earth Rotation and Reference Systems Service (IERS).
Kapan Durasi Hari Jadi 25 Jam?
Yang jelas, durasi satu hari 25 jam tidak akan terjadi dalam hitungan tahun atau generasi kita. Perkiraan ilmuwan menunjukkan, hal ini baru akan terjadi sekitar 200 juta tahun ke depan, itu pun jika tidak ada perubahan laju pelambatan rotasi dan berlanjut terus seperti sekarang.
Sebagai gambaran, jutaan tahun yang lalu hari di Bumi berlangsung hanya sekitar 18-19 jam. Saat itu posisi Bulan masih jauh lebih dekat ke Bumi. Seiring waktu, efek pasang surut secara bertahap memperpanjang durasi hari.
Walaupun secara teknis hari akan 'memanjang' di masa jauh ke depan, perubahan ini akan terjadi sangat perlahan, sekitar 1,7 hingga 2 milidetik per abad. Itu berarti dalam satu abad pun, perubahan tidak akan terasa oleh kehidupan manusia normal.
Jadi, kalian tidak perlu panik dan langsung mengatur ulang jam atau kalender saat ini. Namun, fenomena ini memberi kita wawasan bahwa waktu yang kita anggap stabil sebenarnya merupakan hasil dari proses fisika kosmik yang berlangsung dalam waktu yang sangat panjang.
(rns/asj)