Topan Super Ragasa 2025 Terekam Satelit NASA, Bikin Merinding!

Adi Fida Rahman - detikInet
Kamis, 25 Sep 2025 08:15 WIB
Halaman ke 1 dari 2
Foto: REUTERS/Lisa Marie David
Jakarta -

Dari luar angkasa, Topan Super Ragasa 2025 terlihat seperti pusaran awan putih yang tenang. Namun di daratan, badai kategori 5 ini sudah menimbulkan kehancuran besar.

Citra satelit NASA memperlihatkan momen mengerikan saat topan dengan kecepatan angin 177 mil per jam (285 km/jam) itu bergerak menuju China. Melihatnya bikin takjub sekaligus mengerikan.

Topan Ragasa dari satelit Foto: Dailymail

Gambar yang diambil satelit Terra NASA pada 23 September pukul 01:40 UTC menunjukkan massa udara lembap selebar 1.000 mil berputar mengelilingi pusat badai. Dari sudut pandang luar angkasa, topan ini tampak indah dan nyaris tenang. Namun, realitas di daratan sangat berbeda.

"Dari orbit, pemandangannya menakjubkan. Namun di darat, badai ini membawa bahaya dan kesulitan nyata," tulis Jonny Kim, Astronot NASA, dalam postingan foto dari orbit sekitar 250 mil di atas Bumi di X.

Jejak Kehancuran

Topan Ragasa mulai terbentuk pada 18 September di Samudra Pasifik bagian barat. Intensifikasi cepat membuatnya melonjak menjadi Kategori 5, level paling ekstrem dalam skala topan.

Jejak Topan Ragasa Foto: Dailymail
  • Filipina: Sedikitnya dua orang tewas, banjir dan tanah longsor menghantam wilayah utara.
  • Taiwan: Bendungan di Hualien jebol, menewaskan 14 orang dan menghanyutkan jembatan serta bangunan.
  • Hong Kong: Hujan deras dan angin kencang melumpuhkan aktivitas, sekolah ditutup, penerbangan dibatalkan.

Hingga kini, lebih dari 20 orang tewas dan lebih dari 150 orang dilaporkan hilang akibat badai Ragasa.

Topan Ragasa kini mengarah ke Shenzhen dan Guangzhou, dua kota dengan populasi puluhan juta orang. Otoritas China telah mengevakuasi lebih dari 2 juta penduduk, termasuk 770 ribu orang di Guangdong.

Meski biasanya badai melemah saat menyentuh daratan, Ragasa diperkirakan hanya sedikit kehilangan tenaga. Menurut Joint Typhoon Warning Center (JTWC), kondisi atmosfer mendukung badai ini tetap kuat dengan suhu laut hangat dan geseran angin vertikal rendah.



Simak Video "Video: Ada Potensi Topan Ragasa, Warga Hong Kong Berburu Stok Makanan"

(afr/afr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork