Sudah lama arkeolog mendengar legenda Kaisar Qin Shi Huang dari China ingin hidup abadi. Penggalian terbaru di komplek makam Terracotta mengungkap, legenda ini mungkin sungguhan.
Pernahkah Anda mendengar pameo ini? Sejarah jadi legenda. Legenda jadi mitos.
Sejarawan China, Shima Qian hidup pada tahun 145-86 SM. Dia menulis buku sejarah berjudul Shiji - Catatan-catatan Sejarawan Agung. Salah satu ceritanya adalah Kaisar Qin menghabiskan hidupnya untuk mencari rahasia hidup abadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sang Kaisar sejak naik tahta di usia 13 tahun, meminta dibuatkan kompleks makam raksasa. 700 Ribu orang bekerja selama 38 tahun membuat makam ini di Gunung Li, Provinsi Shanxi, utara China.
"Sungai Perak digunakan untuk meniru ratusan sungai, Sungai Kuning, Sungai Yangtze dan lautan," tulis Shima Qian.
Dilansir News.com Australia, Minggu (21/9/2025) arkeolog Philip Ball dari Royal Society of Chemistry mengatakan sejak penggalian arkeologi tahun 1974, Sungai Perak ini mungkin bukan sekadar legenda.
Sungai Perak dalam bahasa China adalah Shui Yin. Ini adalah kata yang bersinonim dengan Merkuri. Ini adalah bahan kimia yang diduga sebagai obat hidup abadi dalam legenda China.
Nah, di tengah Museoloum Kaisar Qin, ada area yang sudah disurvei tapi belum digali. Ada sebuah ruangan berukuran 80x50 meter. Sampel tanah yang diambil tahun 1980-an menunjukkan tingkat Merkuri sangat tinggi dan tidak alami.
Media China The Global Times melaporkan ada sekitar 100 ton Merkuri di makam terakota tersebut. Ilmuwan menilai Merkuri ini untuk kebutuhan insulasi, semacam penghalang suhu di dalam makam dan bersifat antibakteri.
"Para ilmuwan menilai Merkuri ini untuk kebutuhan pengawetan dan anti pencurian," tulis The Global Times.
Namun, sebenarnya para arkeolog mencurigai lebih dari itu. Philip Ball mengatakan ada legenda Huang An, manusia yang berumur 10.000 tahun karena makan merkuri sulfida alias mineral cinnabar. Jadi, merkuri ini dahulu diduga sebagai obat untuk hidup abadi. Itulah yang tampaknya ingin dilakukan oleh Kaisar China.
"Kaisar pertama konon minum anggur dan madu dengan mineral cinnabar, berpikir supaya bisa panjang umur," kata Ball.
Associate Professor Universitas Oxford, Hui Ming Tak Ted mengatakan para arkeolog sudah mengambil peti mati 15 ton dari kawasan penuh merkuri tersebut. Sejauh ini sudah ditemukan koin perunggu, giok, perak, patung emas, porselen, baju zirah dan senjata.
Arkeolog menemukan tengkorak kepala manusia laki-laki berusia 18-22 tahun. Diduga ini salah satu pangeran, anak dari Kaisar Qin. Penelitian ini masih belum selesai.
(fay/fyk)