Sederet fenomena astronomi September 2025 sudah menanti giliran untuk menampakkan diri. Di bulan ini, akan ada gerhana Bulan total dan gerhana Matahari sebagian.
Selain itu, Saturnus akan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi, dengan permukaannya akan sepenuhnya diterangi oleh Matahari, dan bulan ini menandai ekuinoks September. Berikut adalah rangkuman fenomena astronomi September 2025, dikutip dari SeaSky, Senin (1/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
7 September - Bulan Purnama Harvest Moon
Bulan akan berada di sisi Bumi yang berlawanan dengan Matahari, dan permukaannya akan sepenuhnya diterangi. Fase ini terjadi pukul 18.10 UTC (01.10 WIB). Bulan purnama ini dikenal oleh suku-suku asli Amerika awal dengan sebutan Corn Moon (Bulan Jagung) karena bertepatan dengan musim jagung dipanen sekitar waktu ini. Bulan ini juga dikenal sebagai Harvest Moon (Bulan Panen). Harvest Moon adalah purnama yang terjadi paling dekat dengan ekuinoks September setiap tahun.
7 September - Gerhana Bulan Total
Gerhana Bulan total terjadi ketika Bulan melewati seluruh bayangan gelap Bumi, atau umbra. Selama jenis gerhana ini, Bulan akan secara bertahap menjadi lebih gelap dan kemudian berubah menjadi warna merah karat atau merah darah. Gerhana ini akan terlihat di seluruh Asia dan Australia serta bagian tengah dan timur Eropa dan Afrika.
Fenomena ini bisa diamati dari seluruh wilayah Indonesia mulai pukul 22.28 WIB pada 7 September hingga 03.55 WIB keesokan harinya.
21 September - Bulan Baru
Bulan akan berada di sisi Bumi yang sama dengan Matahari dan tidak akan terlihat di langit malam. Fase ini terjadi pukul 19.55 UTC (02.55 WIB). Ini adalah waktu terbaik dalam sebulan untuk mengamati objek redup seperti galaksi dan gugus bintang karena tidak ada cahaya Bulan yang mengganggu.
21 September - Gerhana Matahari Sebagian
Gerhana Matahari sebagian terjadi ketika Bulan hanya menutupi sebagian Matahari, terkadang menyerupai gigitan kue. Gerhana Matahari sebagian hanya dapat diamati dengan aman menggunakan filter Matahari khusus atau dengan melihat pantulan Matahari. Gerhana sebagian ini hanya akan terlihat di Selandia Baru, Antartika, dan Samudra Pasifik bagian selatan. Gerhana ini akan paling baik dilihat dari Selandia Baru dengan cakupan 76%.
21 September - Saturnus terdekat dengan Bumi
Saturnus akan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi dan permukaannya akan sepenuhnya diterangi oleh Matahari. Planet bercincin ini akan lebih terang dibandingkan waktu lainnya sepanjang tahun dan akan terlihat sepanjang malam.
Ini adalah waktu terbaik untuk melihat dan memotret Saturnus dan bulan-bulannya. Teleskop berukuran sedang atau lebih besar akan memungkinkan pengamat langit untuk melihat cincin Saturnus dan beberapa bulannya yang paling terang.
22 September - Ekuinoks September
Ekuinoks September terjadi pukul 18.17 UTC (01.17 WIB). Matahari akan bersinar langsung di khatulistiwa dan akan ada durasi siang dan malam yang hampir sama di seluruh dunia. Ini juga menandai hari pertama musim gugur (ekuinoks musim gugur) di Belahan Bumi Utara dan hari pertama musim semi (ekuinoks musim semi) di Belahan Bumi Selatan.
23 September - Neptunus pada Oposisi
Planet raksasa biru ini akan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi dan permukaannya akan sepenuhnya diterangi oleh Matahari. Planet ini akan lebih terang daripada waktu lainnya sepanjang tahun dan akan terlihat sepanjang malam.
Ini adalah waktu terbaik untuk melihat dan memotret Neptunus. Karena jaraknya yang sangat jauh dari Bumi, Neptunus hanya akan tampak sebagai titik biru kecil di semua teleskop kecuali yang paling canggih.
(rns/fay)