Peringatan tsunami dikeluarkan untuk sebagian wilayah Rusia, Jepang, dan Alaska, seluruh Hawaii, dan area lainnya, setelah gempa bumi dahsyat magnitudo 8,8 terjadi sekitar 119 kilometer di tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky, Rusia, pada kedalaman 20,7 kilometer. Beberapa wilayah di Amerika Serikat juga meningkatkan kewaspadaan dan Presiden Donald Trump mengeluarkan himbauan.
Gempa ini merupakan yang terkuat di planet ini sejak 2011, ketika gempa magnitudo 9,0 skala Richter melanda timur laut Jepang dan memicu tsunami dahsyat.
Ancaman tsunami diumumkan di Semenanjung Kamchatka, Rusia. Gubernur setempat, Vladimir Solodov, mendesak penduduk menjauhi garis pantai. Gelombang tsunami setinggi 3-4 meter telah tercatat di Distrik Yelizovo, Kamchatka. Kerusakan yang dilaporkan sejauh ini minimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peringatan tsunami juga dikeluarkan untuk pesisir Pasifik Jepang. Badan Meteorologi negara tersebut memperingatkan gelombang setinggi 3 meter diperkirakan akan mencapai wilayahnya antara pukul 10.00 dan 11.00 waktu setempat. Masyarakat diperingatkan untuk menjauhi pantai.
Donald Trump mendesak warga di Hawaii, Alaska, dan Pantai Pasifik AS memperhatikan peringatan terkait tsunami di wilayah mereka, dalam sebuah unggahan di X. "Akibat gempa bumi dahsyat yang terjadi di Samudra Pasifik, Peringatan Tsunami diberlakukan bagi mereka yang tinggal di Hawaii, Jepang juga. Silakan kunjungi tsunami.gov untuk informasi terbaru. TETAP KUAT DAN AMAN!," tulisnya.
Adapun Gubernur California Gavin Newsom telah menerima pengarahan tentang peringatan tsunami. "Kami mengimbau semua orang untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas tanggap darurat setempat," tulisnya di X.
Peringatan dikeluarkan negara bagian Hawaii, dengan gelombang pertama diperkirakan menghantam sekitar pukul 19.17 waktu setempat. "Tsunami telah terbentuk dan dapat menyebabkan kerusakan di sepanjang garis pantai semua pulau di negara bagian Hawaii. Tindakan segera harus diambil untuk melindungi jiwa dan harta benda," demikian peringatan Badan Meteorologi.
Wilayah lainnya bersiap hadapi tsunami
Filipina dan Indonesia juga mengeluarkan peringatan tsunami. Beberapa wilayah pesisir di Filipina yang menghadap Samudra Pasifik diperkirakan akan mengalami gelombang tsunami dengan ketinggian kurang dari 1 meter. Adapun Australia dan Selandia baru meningkatkan kewaspadaan atas kemungkinan tsunami.
Di Filipina, gelombang tsunami pertama diperkirakan akan tiba antara pukul 13.20 hingga 14.40 waktu setempat pada hari Rabu berdasarkan proyeksi lembaga tersebut. Dikutip detikINET dari CNN, badan Geofisika Indonesia juga mengeluarkan peringatan gelombang tsunami dengan ketinggian kurang dari 0,5 meter dapat melanda beberapa wilayah Indonesia pada Rabu sore.
Di San Francisco, warga diminta waspada. "Arus berbahaya diperkirakan akan mulai pukul 12.40 dini hari nanti (30/7) dan mungkin berlangsung berjam-jam. Badan-badan keselamatan publik San Francisco bekerja sama untuk mengevaluasi apakah evakuasi wilayah pesisir diperlukan, dan akan mengirim peringatan tambahan sesegera mungkin," sebut Department of Emergency Management.
Huntington Beach, sebuah kota di California Selatan, telah menutup semua pantai, pelabuhan, dan dermaga sebagai tindakan pencegahan.
Peringatan tsunami berlaku pula untuk wilayah kepulauan Pasifik di Guam dan Kepulauan Mariana Utara. National Weather Service juga menyebut peringatan tsunami dikeluarkan untuk American Samoa, Wilayah AS yang terdiri dari tujuh pulau dan atol di Pasifik Selatan, menurut Badan Meteorologi Nasional.
"Ada ancaman fluktuasi permukaan laut dan arus laut yang kuat terhadap Samoa Amerika yang dapat membahayakan di sepanjang pantai, pelabuhan, dan perairan pesisir," sebut peringatan tersebut.
(fyk/fyk)