Aurora, fenomena cahaya spektakuler di langit, sering kali menjadi daya tarik visual dalam berbagai karya seni, termasuk film Sore. Menariknya Yandy Laurens, sang sutradara, menampilkan aurora warna berbeda.
Umumnya film-film menampilkan aurora berwarna hijau. Yandy menyuguhkan aurora merah di sejumlah adegan dramatis.
Banyak yang bertanya-tanya, apakah aurora merah benar-benar ada atau hanya efek sinematik semata?
Ternyata, fenomena aurora merah memang nyata, meski jauh lebih langka dibanding aurora hijau yang umum terlihat di wilayah kutub.
Apa itu Aurora?
Aurora terjadi ketika partikel bermuatan dari matahari, yang dikenal sebagai angin matahari, bertabrakan dengan gas di atmosfer Bumi. Tabrakan ini menghasilkan cahaya berwarna yang terlihat di wilayah kutub, seperti aurora borealis (cahaya utara) di belahan bumi utara atau aurora australis (cahaya selatan) di belahan bumi selatan.
Selain jenis gas dan ketinggian, intensitas badai matahari juga memengaruhi warna aurora. Badai geomagnetik yang kuat, sering diukur dengan indeks Kp, dapat memicu aurora dengan warna yang lebih beragam, termasuk merah. Selain itu, kondisi atmosfer seperti polusi cahaya dan cuaca juga memengaruhi visibilitas aurora, terutama yang berwarna merah.
Aurora Hijau
Aurora hijau adalah pemandangan yang paling sering terlihat. Warna ini muncul ketika partikel matahari bertabrakan dengan molekul nitrogen di ketinggian sekitar 100-180 kilometer di atas permukaan Bumi.
Nitrogen yang tereksitasi akan memancarkan cahaya hijau, yang menjadi ciri khas aurora di banyak wilayah seperti Norwegia, Islandia, atau Antartika.
Simak Video "Video Film Sore: Istri dari Masa Depan Catat 800 Ribu Penonton dalam Sepekan"
(afr/afr)