Di Antartika Ternyata Pernah Ada Sungai Raksasa

Rachmatunnisa - detikInet
Sabtu, 19 Jul 2025 05:31 WIB
Sungai-sungai tersebut kemungkinan terbentuk ketika superbenua Gondwana terpecah, memisahkan Antartika dari Australia (Foto: Guy Paxman via Live Science)
Jakarta -

Ilmuwan menemukan bentang alam yang telah lama hilang yang terawetkan di bawah Lapisan Es Antartika selama 30 juta tahun. Ternyata di sana pernah ada sungai raksasa.

Erosi oleh sungai-sungai purba tampaknya telah mengukir permukaan datar yang luas di bawah es di Antartika Timur antara 80 juta dan 34 juta tahun yang lalu.

Memahami bagaimana fitur-fitur ini terbentuk, dan bagaimana mereka terus memengaruhi lanskap, dapat membantu menyempurnakan prediksi hilangnya es di masa mendatang. Dikutip dari Live Science, Sabtu (19/7/2025) temuan ini dilaporkan para peneliti di jurnal Nature Geoscience pada 11 Juli 2025.

"Kami telah lama tertarik dan bingung dengan fragmen bukti lanskap 'datar' di bawah lapisan es Antartika," ujar rekan penulis studi, Neil Ross, seorang ahli geofisika di Newcastle University di Inggris.

"Studi ini menyatukan potongan-potongan data yang membingungkan untuk mengungkap gambaran besar: bagaimana permukaan purba ini terbentuk, perannya dalam menentukan aliran es saat ini, dan kemungkinan pengaruhnya terhadap bagaimana Lapisan Es Antartika Timur akan berevolusi di dunia yang semakin memanas," jelasnya.

Jika Lapisan Es Antartika Timur mencair seluruhnya, permukaan laut global dapat meningkat lebih dari 50 meter. Namun, untuk memprediksi secara akurat seberapa besar lapisan es tersebut akan mencair di tahun-tahun mendatang, para ilmuwan perlu mengetahui perilaku masa lalunya dan kondisi di dasarnya.

Dalam studi baru, para peneliti menggunakan data radar dari empat survei sebelumnya untuk memetakan bentuk batuan dasar di bawah es.

"Ketika kami memeriksa citra radar topografi sub-es di wilayah ini, permukaan-permukaan yang sangat datar ini mulai muncul hampir di mana pun kami memandang," ujar rekan penulis studi Guy Paxman, ahli geofisika kutub di Durham University, Inggris.

"Permukaan datar yang kami temukan telah berhasil bertahan relatif utuh selama lebih dari 30 juta tahun, menunjukkan bahwa sebagian lapisan es telah mengawetkan, alih-alih mengikis, lanskap," imbuhnya.

Sungai-sungai purba tampaknya telah mengukir permukaan datar yang luas akibat erosi. Foto: Guy Paxman via Live Science

Hamparan datar tersebut, yang diselingi palung-palung yang dalam, menutupi garis pantai Antartika Timur sepanjang 3.500 kilometer. Hamparan ini kemungkinan besar terbentuk sebelum Lapisan Es Antartika Timur terbentuk, tetapi setelah superbenua Gondwana yang meliputi Antartika, Australia, Afrika, dan India modern terpecah.

Hal ini membantu para peneliti menentukan tanggal bagian datar tersebut antara 80 juta hingga 34 juta tahun lalu. Di atas permukaan datar ini, es Antartika bergerak cukup lambat. Namun, di palung-palung di antara keduanya, es mengalir jauh lebih cepat. Air lelehan mungkin telah mengukir palung-palung ini dengan mengalir melalui cekungan alami saat Lapisan Es Antartika Timur meluas jutaan tahun yang lalu.

Aliran es yang lambat di atas permukaan datar kemungkinan besar mengatur hilangnya es dari benua, tulis para peneliti dalam studi tersebut. Penelitian lebih lanjut, seperti memperoleh dan menganalisis sampel batuan dari bawah es, dapat menyempurnakan proyeksi hilangnya es dan kenaikan permukaan laut di masa mendatang.

"Informasi seperti bentuk dan geologi permukaan yang baru dipetakan akan membantu meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana es mengalir di tepi Antartika Timur," kata Paxman.

"Hal ini pada gilirannya akan memudahkan prediksi bagaimana Lapisan Es Antartika Timur dapat memengaruhi permukaan laut pada berbagai tingkat pemanasan iklim di masa mendatang," tutupnya.



Simak Video "Video: Unik! Gunung Berapi di Antartika Muntahkan Emas Setiap Hari"

(rns/fay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork