Berbagai upaya dilakukan untuk memanfaatkan energi panas Bumi. Sekelompok ilmuwan dan insinyur berencana mengebor 12 kilometer ke dalam kerak Bumi untuk memanfaatkan panas planet yang luar biasa.
Dikutip dari The Daily Galaxy, proyek ini dipimpin oleh Quaise Energy, perusahaan bidang energi panas Bumi yang berpusat di Massachusetts, Amerika Serikat. Tujuan dari proyek ini adalah memanfaatkan panas Bumi yang akan menjadi sumber energi nyaris 'abadi' untuk menopang konsumsi daya manusia selama jutaan tahun.
Inisiatif ini disebut sangat penting untuk mengatasi meningkatnya permintaan akan energi bersih dan terbarukan dalam perang melawan perubahan iklim.
Teknologi Pengeboran Revolusioner
Kunci untuk mengungkap energi ini terletak pada teknologi pengeboran terbaru yang akan menggunakan sinar gelombang mikro untuk menguapkan batu, sebuah teknik yang dikenal sebagai pengeboran gyrotron.
Perangkat gelombang mikro berdaya tinggi ini, yang sebelumnya digunakan dalam penelitian fusi nuklir, memiliki potensi untuk mencapai kedalaman yang jauh lebih besar daripada peralatan pengeboran konvensional, yang kesulitan mencapai lebih dari beberapa kilometer karena panas dan tekanan yang ditemukan lebih dalam di Bumi.
Seperti diuraikan dalam studi Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada 2022, pendekatan pengeboran berbasis gyrotron dapat memungkinkan ilmuwan mencapai kedalaman yang belum pernah terjadi sebelumnya, memanfaatkan reservoir panas Bumi yang terlalu panas dan dalam untuk metode tradisional.
Sasaran tim adalah untuk mulai memanen energi dari sumur percontohan pada 2026, dengan rencana lebih lanjut untuk memasang kembali pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas yang ada dengan sistem energi panas bumi.
Energi Panas Bumi di Masa Depan
Meskipun energi surya dan angin telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir di sejumlah negara, energi panas Bumi (geothermal energy) sebagian besar masih belum dimanfaatkan karena keterbatasan teknologi.
Pembangkit listrik tenaga panas Bumi biasanya terbatas pada wilayah dengan cadangan panas Bumi yang dangkal dan dapat diakses secara alami. Namun, energi panas Bumi dalam (deep geothermal energy) memiliki potensi untuk berkembang di seluruh dunia.
Dengan mengebor cukup dalam, Quaise Energy bertujuan untuk mengakses suhu batuan setinggi 500°C, yang ideal untuk menghasilkan uap bertekanan tinggi untuk menjalankan turbin.
Hal ini menjadikan energi panas Bumi dalam sebagai sumber daya yang andal dan berkelanjutan, tidak seperti sumber daya terbarukan lainnya yang bergantung pada kondisi cuaca.
Energi Panas Bumi Ubah Industri
Industri energi menghadapi kebutuhan mendesak untuk beralih dari bahan bakar fosil, dan energi panas Bumi dalam menawarkan kemungkinan yang menarik.
Kemampuan untuk menggunakan kembali pembangkit listrik yang ada menggunakan teknologi ini akan memungkinkan negara-negara untuk beralih ke produksi energi bebas karbon tanpa perlu membangun infrastruktur baru, sehingga menghemat waktu dan uang.
Pada 2030, tujuannya adalah untuk mulai mengganti hingga 95% penggunaan batu bara dan gas alam di pabrik dengan menciptakan ladang panas Bumi yang menghasilkan uap pada suhu yang sama dengan pembakaran bahan bakar fosil tradisional.
Seiring dengan kemajuan inovasi ini, Quaise Energy menyoroti potensi energi panas Bumi dalam untuk melengkapi sumber terbarukan lainnya, memastikan solusi yang andal, terukur, dan berkelanjutan untuk kebutuhan energi planet ini.
Simak Video "Video: Mendiktisaintek Siapkan Riset untuk Penguasaan Teknologi Nuklir"
(rns/rns)