Inilah Tempat Duduk Paling Aman di Pesawat Menurut Studi dan Alasannya
Hide Ads

Inilah Tempat Duduk Paling Aman di Pesawat Menurut Studi dan Alasannya

Aisyah Kamaliah - detikInet
Senin, 30 Des 2024 17:06 WIB
Pesawat sedang take off atau lepas landas.
Studi menyebut tempat duduk paling aman di pesawat. Di kursi ini, penumpang punya tingkat keselamatan paling tinggi. Foto: Unsplash/Gary Lopater
Jakarta -

Kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines (38 tewas, 29 selamat) Jeju Air (179 tewas), Air Canada sampai KLM Royal Dutch Airlines (keduanya tidak ada korban jiwa) menimbulkan duka mendalam. Di akhir tahun, insiden empat pesawat maskapai ini terjadi dalam waktu yang berdekatan.

Berpergian menggunakan pesawat, apalagi untuk jarak tempuh jauh, telah menjadi opsi banyak orang. Terutama di musim liburan atau hari besar seperti Natal dan Tahun Baru atau Idul Fitri.

Setelah memesan tiket, pasti kita akan check-in dan berkesempatan memilih tempat duduk. Tapi tahu tidak, ternyata terdapat beberapa studi yang menyebut kursi paling aman di dalam pesawat ketika terjadi kecelakaan. Ada yang tahu jawabannya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir Metro, sejumlah studi menunjukkan bahwa penumpang yang duduk di sepertiga bagian belakang pesawat cenderung memiliki tingkat keselamatan yang lebih tinggi. Hal ini sebagian disebabkan bagian belakang sering kali tidak terlalu terpengaruh oleh benturan dari depan.

Menurut analisis Time, penumpang yang duduk di sepertiga bagian belakang memiliki tingkat kematian sebesar 32%, dibandingkan dengan 39% untuk sepertiga bagian tengah dan 38% untuk sepertiga bagian depan.

ADVERTISEMENT

Kursi bagian tengah di bagian belakang memiliki tingkat kematian terendah yaitu 28%, dibandingkan dengan kursi lorong di bagian tengah, yang memiliki tingkat kematian sebesar 44%.

Lalu, bagaimana untuk orang yang duduk di dekat pintu emergency? Orang yang duduk di dekat pintu darurat lebih mungkin untuk keluar hidup-hidup setelah kecelakaan. Berada dalam jarak tujuh baris dari pintu darurat lebih berpeluang selamat jika terjadi kebakaran di pesawat atau pendaratan di air.

Kecepatan evakuasi juga dapat membuat perbedaan. Karena itu, kursi di bagian paling depan atau belakang (yang terjauh dari pintu keluar), dapat lebih sulit untuk melarikan diri.

Kendati demikian, pakar punya pendapat yang berbeda...

Pendapat peneliti

Meski studi berkata demikian, peneliti keselamatan penerbangan dari University of North Dakota Daniel Kwasi Adjekum tidak begitu sepakat. Menurutnya, data yang diambil dari Popular Mechanics atau Time, dengan analisis data 35 tahun kecelakaan pesawat hingga 2015, dapat dikatakan incomplete (kurang lengkap).

"Bagian depan, tentu saja, nyaman karena jauh dari mesin dan kebisingan," kata Adjekum. Namun, ia menegaskan, biasanya itu adalah titik benturan pertama. Jadi, itu adalah area yang sangat rentan.

Bagian belakang, meskipun rentan terpisah dari pesawat dalam kecelakaan dahsyat, lebih mungkin tetap 'utuh' daripada bagian depan dan tengah yang masih terhubung ke mesin.

"Bagian belakang sering kali patah," kata Adjekum, yang berarti bagian terakhir pesawat dari balik sayap, "banyak energi kinetik itu mengalir bersama bagian depan pesawat dan membiarkan bagian belakang tetap utuh," tambahnya.

Bagian tengah pesawat memiliki banyak hal yang menguntungkan jika terjadi penerbangan yang penuh turbulensi. Titik pertemuan sayap di bagian tengah membuat dasar yang lebih stabil, berfungsi sebagai pusat gravitasi pesawat, sehingga tidak mudah terguncang.

"Banyak gaya osilasi dari turbulensi lebih baik saat Anda berada di bagian tengah daripada bagian ekor," kata Adjekum.

Bagaimanapun, bagian tengah biasanya merupakan tempat bahan bakar diposisikan. Artinya jika terjadi kebakaran, Anda berada tepat di atas tangki bensin.

Tetapi, bagian tengah memiliki kelebihan yaitu akses yang lebih mudah ke pintu darurat di bagian tengah pesawat. Semakin dekat Anda dengan pintu darurat, semakin besar peluang Anda untuk selamat setelah kecelakaan.

Sekali lagi, ada kelebihan dan kekurangan dari setiap pilihan. Duduk di lorong membuat Anda lebih dekat ke pintu keluar mana pun yang mungkin perlu Anda tuju dalam keadaan darurat, tetapi juga membuat Anda lebih rentan terbentur oleh barang bawaan yang jatuh atau puing-puing lepas yang meluncur di lorong. Duduk di dekat jendela memungkinkan Anda melihat apa yang terjadi di luar, memberi Anda keuntungan situasional, tetapi membuat Anda terjepit dan menunggu hingga orang lain di baris Anda keluar terlebih dahulu.

Menempati bagian tengah memberi Anda beberapa 'perisai manusia' di kedua sisi Anda untuk meredam potensi pukulan, tetapi kursi tengah tidak nyaman dan merupakan pilihan yang tidak disenangi (biasanya).

Tapi, ada satu hal yang paling penting menurut Adjekum...

Terpenting: Dengarkan Pramugari!

Ternyata, kecelakaan pesawat terbang sebenarnya sangat jarang terjadi. Menurut data dari International Air Transport Association, yang mewakili industri penerbangan global, ada satu kecelakaan yang mengakibatkan kematian di antara 37,7 juta penerbangan pada tahun 2023.

Pada akhirnya, kata Adjekum, peluang Anda untuk selamat dari keadaan darurat dalam penerbangan tidak terlalu bergantung pada tempat Anda duduk, tetapi lebih pada seberapa terlatihnya awak pesawat Anda. Ditambah, seberapa cermat Anda mendengarkan instruksi mereka.

"Setiap kali Anda duduk di pesawat, hal pertama yang harus dilakukan adalah memiliki kesadaran situasional. Dengarkan instruksi dari awak kabin, karena mereka tahu tugas mereka dan mereka ada di sana untuk memastikan Anda aman, di mana pun Anda duduk," tandasnya.




[Gambas:Youtube]




Halaman 2 dari 3
(ask/rns)