Python Batu Afrika (Python sebae dan Python natalensis)
Pada tahun 2002, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun di Durban, Afrika Selatan dibunuh dan ditelan oleh ular sanca batu Afrika. Itu adalah insiden "pemakan manusia" pertama yang tercatat untuk spesies ini.
Anak-anak lain yang bersama korban menyaksikan pemandangan mengerikan di pohon mangga tempat mereka bersembunyi. Saat ular menjebak anak laki-laki itu, memeras dan menelannya seluruh tubuhnya.
Ahli herpetologi menduga bahwa ular piton baru saja bangun dari hibernasi musim dinginnya dan sedang mencari mangsa ketika korban, sayangnya, bermain si jalurnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insiden suram lainnya terjadi di Campbellton, New Brunswick, Kanada, pada tahun 2013 ketika dua anak laki-laki berusia 4 dan 6 tahun dibunuh oleh ular piton batu Afrika ketika mereka tidur di sebuah apartemen di atas toko hewan peliharaan ayah mereka.
![]() |
Ular sanca batu Afrika, berasal dari Afrika sub-Sahara, dapat tumbuh lebih dari 6 meter panjangnya. Menurut laporan Survei Geologi, rahang atas dan bawahnya melekat dengan ligamen yang melar, yang memungkinkannya menelan hewan lebih lebar dari dirinya sendiri. Di alam liar telah didokumentasikan memangsa hewan sebesar kijang dan buaya.
Sama seperti kerabat mereka di Asia Tenggara, mereka membunuh melalui penyempitan, mencekik hewan sebelum menelannya. Diasumsikan bahwa ular piton ini tidak membedakan antara jenis mangsa setelah target telah ditundukkan, yang menyebabkan serangan langka pada manusia.
Simak Video "Video: Penampakan Ular Piton 5,5 Meter yang Serang Imam Masjid di Sulbar"
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr)