Nabi Muhammad SAW diyakini umat muslim memiliki beberapa mukjizat yang terjadi atas izin Allah SWT. Salah satunya adalah Nabi pernah membelah Bulan menjadi dua.
Dari Gulf Times, kisah Nabi Muhammad SAW membelah Bulan dikarenakan Abu Jahal, Al-Walid ibn Al-Mughirah, Al-'Aas ibn Waa'il, dan sejumlah petinggi Quraisy datang meminta bukti bahwa Muhammad benar-benar utusan Allah SWT. Caranya dengan meminta Rasul membelah Bulan menjadi dua bagian.
Nabi Muhammad SAW kemudian memohon kepada Allah agar Bulan terbelah dua, dan terjadi. Namun, walaupun sudah melihatnya secara langsung, orang-orang Quraisy itu tetap menolak percaya dengan status Muhammad sebagai nabi Allah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah tersebut menjadi hal yang diyakini umat muslim. Sayangnya, ada orang yang kemudian membuat klaim berbalut ilmiah alias pseudosains, menggunakan sebuah foto tanpa dicari tahu kebenarannya lebih lanjut.
Contohnya adalah unggahan di Facebook dengan judul 'The Miracle of Prophet Muhammad (Peace be upon Him) 'Splitting of the Moon (Keajaiban Nabi Muhammad SAW Membelah Bulan)'. Unggahan itu bahkan sudah dibagikan ribuan kali.
Di postingan tersebut, pengunggahnya menyertakan kolase empat foto. Salah satunya menunjuk permukaan Bulan yang tampak retak dengan panah.
"Keajaiban ini juga dibuktikan oleh NASA," tulisnya.
Melansir AFP, foto yang digunakan oleh penyebar unggahan tersebut ternyata berasal dari foto NASA yang diterbitkan ada 2002. Foto itu diambil oleh kru Apollo 10 pada Mei 1969.
Celah panjang pada foto tersebut ternyata merupakan Rima Ariadaeus. Ini adalah celah sempit (rille) yang panjang atau parit Bulan. Rille diyakini sebagai patahan yang terbentuk akibat aktivitas tektonik.
"Beberapa ilmuwan percaya bahwa rille linier mungkin terbentuk setelah peristiwa tumbukan besar, sementara yang lain percaya bahwa parit-parit itu terbentuk sebagai manifestasi permukaan dari sistem tanggul yang dalam ketika Bulan masih aktif secara vulkanik," jelas NASA.
NASA menyebut Rima Ariadaeus memiliki panjang sekitar 300 km. Dia merupakan sistem patahan yang mirip-mirip seperti yang ditemukan di Bumi.
Lebih lanjut, Brad Bailey, staf ilmuwan dari NASA Lunar Science Institute (NLSI) mengatakan bahwa belum ada bukti ilmiah bahwa Bulan pernah terbelah.
"Tidak ada bukti ilmiah saat ini yang melaporkan bahwa Bulan terbelah menjadi dua bagian (atau lebih) dan kemudian bersatu kembali di masa lalu," terangnya.
Lihat juga Video 'NASA Uji Coba Telemedicine di Antariksa Bersama Misi Polaris Dawn':
(ask/afr)