BRIN Ajak Anak Muda Penyuka Antariksa Buat Gabung
Hide Ads

BRIN Ajak Anak Muda Penyuka Antariksa Buat Gabung

Rachmatunnisa - detikInet
Senin, 26 Agu 2024 21:45 WIB
Ilustrasi Satelit, Satelit
BRIN Ajak Anak Muda Penyuka Antariksa Buat Gabung. Foto: Photo by NASA on Unsplash
Jakarta -

Menjelaskan keterkaitan antara Matahari, angin surya, magnetosfer, ionosfer atau termosfer, serta dampaknya pada kehidupan makhluk di Bumi, mungkin menjadi tantangan terbesar dalam penelitian tentang cuaca antariksa. Selain itu, ada lagi tantangan lainnya.

Rizal Suryana, ST., M.Sc, Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam live DOFIDA di kanal YouTube BRIN 'Pengamatan Sains Antariksa Berbasis Satelit' menyebutkan, instrumentasi adalah tantangan lain dalam penelitian tentang cuaca antariksa.

"Karena alat-alat pengamatan itu masih banyak dari luar (negeri). Kita belum punya alat yang kita bangun sendiri untuk mengamati parameter-parameter cuaca antariksa," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada masa kini, riset, penjelajahan, serta pengembangan yang berhubungan dengan penelitian cuaca antariksa semakin gencar dilaksanakan. Sebab, cuaca antariksa juga banyak berdampak pada warga Bumi.

Seiring kemajuan teknologi dan rasa ingin tahu masyarakat makin tinggi, penelitian serta diseminasi mengenai dampak iklim dan cuaca di antariksa juga perlu lebih banyak dilakukan.

ADVERTISEMENT

"Kita sudah selangkah demi selangkah menuju ke arah sana. Karenanya tantangan-tantangan ini mesti dihadapi. Kendala lainnya jumlah SDM kita juga, masih banyak yang perlu kami rangkul," ujar Rizal.

Karena alasan ini juga, Pusat Riset Antariksa BRIN gencar mengajak para peneliti muda untuk bergabung dan membuka kolaborasi riset seluas-luasnya.

"Selama ini yang kita lakukan sering kolaborasi internasional dengan (pemerintahan/kampus) Nagoya, Kyoto, Jerman dan sebagainya, sangat terbuka, silakan. Sehingga kita bisa membuat kajian-kajian tertentu bahkan makalah bertaraf internasional," jelasnya.

Ditambahkan olehnya, BRIN juga membuka kolaborasi riset yang mengajak mahasiswa dan kampus-kampus untuk melakukan penelitian terkait sensor-sensor yang dibutuhkan untuk pengamatan cuaca antariksa berbasis satelit atau antariksa.

"Saya mengajak teman-teman punya kriteria atau bercita-cita menjadi peneliti untuk bergabung dengan BRIN, untuk magang riset atau penelitian, terutama yang tertarik dengan sensor-sensor satelit mari bergabung. Mudah-mudahan dengan program ini kita bisa berkontribusi untuk kemajuan antariksa Indonesia," tutupnya.




(rns/rns)