Teknologi yang manusia miliki sekarang mungkin masih jauh tertinggal ketimbang yang dipakai alien di luar sana. Itu juga yang mungkin menjadi alasan manusia belum bisa bertemu dengan makhluk ekstraterestial di luar sana.
Bisa jadi, alien sudah melihat Bumi dari kejauhan. Mereka melihat keberadaan manusia Bumi dari pantulan sinar matahari dari panel surya kita. Jadi, para peneliti di AS membalikkan keadaan untuk melihat apakah kita dapat menemukan kehidupan alien dengan cara yang sama.
Para peneliti mensimulasikan sebuah exoplanet mirip Bumi dengan tingkat cakupan panel surya yang berbeda, lalu memeriksa apakah teleskop canggih dapat mendeteksi panel dari jarak 30 tahun cahaya. Ternyata, teleskop dapat menemukannya, tetapi dengan beberapa kendala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar 23% daratan planet itu harus ditutupi panel surya sebelum metode ini dapat melihatnya. Ditambah lagi, teleskop akan membutuhkan ratusan jam untuk mengidentifikasi sinyal dari gangguan latar belakang.
Padahal, tim peneliti menemukan lahan Bumi yang dibutuhkan agar panel surya menghasilkan energi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kita tidak sebanyak itu. Kita hanya membutuhkan 2,4% cakupan lahan. Ditambah jumlah populasi manusia sebanyak 10 miliar orang, angka ini naik sedikit menjadi 3% cakupan lahan. Jadi, kecil kemungkinan kita akan menemukan alien dengan cara ini.
Melansir ScienceAlert, Rabu (21/8/2024) Bima Sakti begitu besar dan tua sehingga secara statistik, seharusnya ada banyak peradaban cerdas yang telah menjajah sistem bintang mereka sendiri atau sistem bintang tetangga. Beberapa spekulasi pun muncul, bisa jadi Bumi adalah wilayah yang terlalu tenang dan terpencil, atau kita belum dapat melihat lebih luas karena teknologi yang kurang memadai. Studi baru tersebut menambahkan kemungkinan lain.
"Implikasinya adalah bahwa peradaban mungkin tidak merasa perlu untuk memperluas wilayahnya ke seluruh galaksi karena mereka dapat mencapai tingkat populasi dan penggunaan energi yang berkelanjutan bahkan jika mereka memilih standar hidup yang sangat tinggi," kata Ravi Kopparapu, penulis utama dan ilmuwan planet di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA.
"Mereka mungkin memperluas wilayahnya dalam sistem bintang mereka sendiri, atau bahkan dalam sistem bintang di dekatnya, tetapi peradaban yang mencakup seluruh galaksi mungkin tidak ada," tambahnya.
Penelitian ini telah dipublikasikan di The Astrophysical Journal.
(ask/fay)