Hati-hati Pegang Buku Kuno, Kadang Ada yang Beracun!
Hide Ads

Hati-hati Pegang Buku Kuno, Kadang Ada yang Beracun!

Aisyah Kamaliah - detikInet
Selasa, 20 Agu 2024 07:45 WIB
ilustrasi buku
Ilustrasi buku kuno. Foto: Getty Images/aeduard
Jakarta -

American Chemical Society mengingatkan ada beberapa buku kuno yang mengandung bahan beracun. Mereka menyebut buku-buku berwarna dari Era Victoria sering kali dikemas dengan pewarna berbahaya.

Temuan baru ini merupakan hasil dari teknik pengujian baru dan dijelaskan dalam laporan baru dari para peneliti di Lipscomb University, Tennesee.

"Buku-buku lama dengan pewarna beracun ini mungkin ada di universitas, perpustakaan umum, dan koleksi pribadi," kata Abigail Hoermann, seorang mahasiswa kimia di sekolah Nashville yang membantu penelitian ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak cuma beracun, buku-buku berusia seabad yang diteliti sering bersifat karsinogenik apabila terhirup, tertelan, atau terserap melalui kulit. Karena itu, penelitian ini mencoba mengedukasi masyarakat tentang potensi paparan dari buku-buku tersebut, sekaligus bagaimana cara menyimpannya dengan aman.

ADVERTISEMENT

Melansir The Post, temuan ini diperoleh berkat pustakawan Lipscomb University yakni Jan Cohu dan Michaela Rutledge. Kala itu, mereka meminta rekan mereka di departemen kimia, dengan bantuan laboratorium dari Vanderbilt University, untuk menganalisis koleksi buku berlapis kain dari abad ke-19 dan awal abad ke-20 di sekolah tersebut.

Untuk pertama kalinya, para peneliti menerapkan proses yang disebut difraksi sinar-X. Sebelumnya ini telah digunakan untuk menguji kertas dinding dan lukisan lama guna mengidentifikasi molekul mana dalam pigmen yang mengandung logam beracun.

Singkat cerita, setelah menganalisis buku-buku tersebut, tim peneliti menemukan timbal dan kromium beracun hadir dalam kadar tinggi di beberapa sampel, khususnya buku-buku dengan pigmen kuning dan hijau. Paparan timbal dan kromium dapat menyebabkan kerusakan paru-paru, kerusakan saraf, masalah kesuburan, dan kanker.

"Saya merasa sangat menarik untuk mengetahui apa yang dianggap aman oleh generasi sebelumnya, dan kemudian kita mengetahui, oh, sebenarnya, itu mungkin bukan ide yang bagus untuk menggunakan pewarna yang cemerlang ini," kata Joseph Weinstein-Webb, asisten profesor kimia di Lipscomb.

Kini, semua buku berwarna-warni dari abad ke-19 di Perpustakaan Beaman di sekolah tersebut telah disegel dalam plastik hingga penelitian lebih lanjut dilakukan tentang cara menangani buku-buku tersebut dengan aman. Mereka akan menyampaikan hasilnya ke Poison Book Project, sebuah proyek penelitian yang diluncurkan oleh Winterthur Museum, Garden & Library di Delaware.




(ask/afr)