Berbagai cara dilakukan Elon Musk untuk membentuk peradaban manusia di Mars. Termasuk, ia dengan sukarela menyumbangkan spermanya untuk membantu kolonisasi di Planet Merah.
SpaceX, perusahaan antariksa yang dinakhodai Musk, terus mengembangkan inovasi agar dapat membuat kendaraan yang dapat menempuh perjalan dari Bumi ke Mars.
Bahkan, SpaceX juga selama setahun terakhir menyusun desain dan detail kota di Mars. Rencana tersebut mencakup habitat kubah untuk penduduk dan pakaian antariksa guna melindungi lingkungan di Mars.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sisi tim kesehatan pun tengah meneliti kemungkinan manusia dapat melahirkan dan tumbuh berkembang di planet itu.
Dengan umur Musk yang saat ini berusia 53 tahun, tentu kecil kemungkinan ia bisa merasakan hidup di Mars. Miliarder ini pun dengan ikhlas menyumbang sperma miliknya dengan harapan keturunannya dapat memulai peradaban manusia di Mars.
"Ada urgensi yang tinggi untuk menjadikan kehidupan multi-planet. Kita harus melakukannya ketika peradaban masih begitu kuat," ucap Musk mengomentari langkahnya menyumbangkan sperma seperti dikutip dari Independent, Jumat (12/7/2024).
Sebelumnya, pada April lalu, Musk memperkirakan akan ada satu juta orang akan hidup di Mars dalam 20 tahun. Ia berkomitmen, SpaceX dapat membantu kolonisasi manusia di planet barunya.
Seperti diketahui, belum ada manusia yang pernah ke Mars, dan NASA mengungkapkan setidaknya manusia bisa mendarat di planet ini pada tahun 2040 seiring dengan perkembangan teknologi dan penelitian terhadap Planet Merah ini.
Sebagai informasi, Mars memiliki medan tandus, suhu sedingin es, badai debu, dan manusia tidak mampu menghirup udara. Pada 2018, SpaceX bertemu dengan peneliti universitas di Colorado untuk mencari tahu bagaimana kehidupan dapat berkelanjutan di Mars, termasuk memanen es untuk membuat air dan mencari tahu tempat terbaik untuk membangun koloni.
(agt/fay)