China Undang Ilmuwan Seluruh Dunia Pelajari Batu Bulan Misterius
Hide Ads

China Undang Ilmuwan Seluruh Dunia Pelajari Batu Bulan Misterius

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 28 Jun 2024 22:30 WIB
Kapsul Change 6 mendarat di Bumi membawa batu langka dari Bulan
Foto: CCTV
Beijing -

Misi luar angkasa China kembali mencetak sejarah. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, misi Chang'e 6 milik China berhasil membawa pulang sampel bebatuan langka dan misterius dari sisi terjauh Bulan. China pun mempersilakan ilmuwan dari negara lain untuk ikut menelitinya.

Momen bersejarah ini terjadi setelah kapsul Chang'e 6 yang membawa sampel dari Bulan mendarat di wilayah Oronomi Mongolia Dalam di China pada Selasa (25/6) pukul 14.07 waktu setempat. Wahana pendarat itu mengumpulkan sekitar 2 kg sampel bebatuan dan debu Bulan menggunakan sekop dan bor.

Sampel berharga itu disimpan di kapsul khusus sebelum memulai perjalanan pulang ke Bumi di 21 Juni. Perjalanan panjangnya berakhir setelah kapsul itu berhasil mendarat. Misi ini bersejarah karena sisi terjauh Bulan jarang dijamah. Berbeda dengan sisi terdekat Bulan yang menghadap Bumi dan sudah beberapa kali dikunjungi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pejabat antariksa China mengatakan mereka menyambut para ilmuwan dari seluruh dunia untuk mengajukan permohonan mempelajari sampel batuan bulan itu. Namun diutarakan bahwa ada batasan dalam kerja sama tersebut, khususnya dengan Amerika Serikat.

Para pejabat itu menyebut bahwa kerja sama apa pun dengan AS akan bergantung pada penghapusan undang-undang Amerika yang melarang kerja sama bilateral langsung dengan NASA.

ADVERTISEMENT

"Sumber hambatan dalam kerja sama kedirgantaraan AS-Tiongkok masih terletak pada Amandemen Wolf," kata Bian Zhigang, wakil ketua Badan Antariksa Nasional China.

"Jika AS benar-benar ingin memulai kerja sama kedirgantaraan secara reguler, saya pikir mereka harus mengambil tindakan yang tepat untuk menghilangkan hambatan tersebut," tambahnya seperti dikutip detikINET dari Associated Press.

Wolf Amandment diberlakukan pada tahun 2011 dan mencegah kerja sama bilateral langsung AS-China kecuali dalam kasus di mana FBI menyatakan bahwa tidak ada risiko keamanan nasional jika berbagi informasi itu.

Meski begitu, China tetap dapat bekerja sama dengan ilmuwan negara lain. Mereka bermitra Badan Antariksa Eropa, Prancis, Italia dan Pakistan dalam misi Chang'e 6. "China menyambut ilmuwan dari semua negara mengajukan permohonan sesuai dengan proses dan berbagi manfaatnya," kata Liu Yunfeng, direktur kantor kerja sama internasional Badan Antariksa Nasional Tiongkok.

Di masa depan, China berencana menerbangkan Chang'e 7 untuk mengeksplorasi sumber daya di Kutub Selatan Bulan. Lebih jauh lagi, mereka telah merencanakan Tianwen-3 sekitar tahun 2030 untuk melaksanakan misi pengembalian sampel Mars dan misi eksplorasi Tianwen-4 Jupiter.




(fyk/fay)